Perkembangan zaman seperti saat ini membawa perubahan digital yang begitu pesat. Berbagai macam teknologi dihadirkan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam hidup manusia. Anak-anak hingga usia dewasa mengalami dampak dari adanya perkembangan teknologi, mereka turut memanfaatkan kemajuan zaman. Berbagai generasi, termasuk generasi Z sudah begitu mahir dalam penggunaan teknologi.Â
Namun di tengah ramainya kemajuan teknologi tersebut, terdapat masalah yang ditimbulkan. Masalah tersebut adalah menurunnya tingkat literasi baca di Indonesia. Dilansir dari Studi IEA (International Association for the Evaluation of Educational Achievement) Asia Timur memaparkan data yang begitu menyedihkan bahwa Indonesia memiliki tingkat kemahiran membaca yang rendah, yakni (51,7), berada dibawah nilai Filipina (52,6), Thailand (65,1), Singapura (74,0), dan Hong Kong (75,5). Hal ini seharusnya menjadi masalah serius yang perlu dibenahi. Minat baca sendiri diartikan sebagai keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi untuk membaca (Siregar,2004).
Meningkatkan minat membaca dapat melalui media baca digital seperti komik digital. Komik digital mengacu pada proses produksi digitalisasi yang tertuju proses pembuatan bukan pada manipulasi atau pemrosesan digital. Terdapat banyak berbagai platform komik digital yang berkembang saat ini, seperti webtoon. Webtoon adalah sebuah aplikasi komik  berasal dari Korea yang dipublikasikan melalui jaringan internet. Komik digital ini didirikan oleh Kim Jun Koo pada tahun 2004. Kim Jun Koo membuat aplikasi ini dengan menonjolkan ciri dari manhwa, yakni komik korea. Ilustrasi yang dihasilkan dalam webtoon merupakan sebuah karya dari seniman atau ilustrator dibidang komik yang masing-masing memiliki daya tarik atau ciri khas nya tersendiri dalam membuat suatu gambar karakter.Â
Minat membaca dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Keduanya memiliki peranan masing-masing dalam meningkatkan minat bacaan. Jika dilihat dari faktor internal, yakni minat membaca dipengaruhi oleh perhatian, motivasi, dan perasaan yang timbul dari dalam diri pembaca. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ditimbulkan di luar dari faktor internal, yang datang dari media bahan bacaan. Faktor-faktor ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan minat bacaan pembaca. Pembaca dapat memilih bahan bacaan yang sesuai minatnya. Dalam hal ini, terdapat solusi modern yaitu webtoon. Webtoon dapat dijadikan sebagai bahan literasi, hal ini dikarenakan bahan bacaan tersebut mengandung bacaan atau narasi. Peranan webtoon untuk meningkatkan minat membaca pada Gen-z dapat ditinjau melalui beberapa aspek berikut:
1. Genre Webtoon
Berdasarkan aspek genre, webtoon memiliki 9 genre yang disajikan. Genre tersebut diantaranya adalah kerajaan, horor, romantis, thriller, aksi, slice of life, drama, fantasi, dan komedi. Pembaca dapat memilih genre yang sesuai dengan minat mereka. Dalam hal ini terdapat faktor internal yang mempengaruhi minat membaca, yakni berdasarkan motivasi serta perasaan pembaca. Dengan adanya rasa minat yang ditimbulkan dari dalam diri pembaca itu sendiri, maka dapat menjadi sebuah motivasi yang meningkatkan rasa ingin membaca. Terkait hal ini, pastikan anda memilih genre webtoon yang disukai.Â
2. Alur Cerita yang Menarik
Sebuah cerita yang bagus pasti memiliki alur yang menarik dan tidak membosankan. Dalam webtoon terdapat berbagai macam cerita yang memiliki alur menarik. Hal ini dapat menambah daya tarik pembaca untuk memulai membaca. Alur yang tidak membosankan dapat memberikan efek terhadap minat membaca.Â
3. Bahasa yang Dapat Disesuaikan pada Negara Asal
Bahasa adalah alat komunikasi yang terorganisasi ke dalam bentuk satuan, misalnya kata, klausa, dan kalimat yang dapat diungkapkan melalui tulisan maupun lisan. Webtoon memiliki fitur bahasa yang dapat disesuaikan dengan negara asal pembaca. Anda hanya perlu menyesuaikan bahasa yang anda gunakan dengan negara asal. Dengan bahasa yang dapat disesuaikan ini, pembaca akan mudah untuk memahami bahan bacaan.Â