Mohon tunggu...
Estri Priabietyam
Estri Priabietyam Mohon Tunggu... -

Move to alive UIN Sunan Kalijaga/Ilmu komunikasi/2015

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Idul Adha di PonPes Weha

24 September 2015   14:53 Diperbarui: 24 September 2015   14:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="PonPes Weha"][/caption]

Yogyakarta, 24 September 2015 telah dilaksanakan sholat Ied di Masjid Jami’ Gaten, tepatnya di lingkungan Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Sholat Ied dimulai sekitar pukul 07.00 WIB baik di dalam masjid, serambi masjid, dan halaman masjid. Shaff sholat di masjid Jami’ Gaten tidak hanya dipenuhi oleh santriwan ataupun santriwati Pondok Pesantren Weha (Wahid Hasyim), namun seluruh masyarakat sekitar masjid juga melaksanakan sholat Ied bersama di masjid tersebut. Jadi masjid tersebut dibuka untuk umum.

[caption caption="Jamaah Sholat Ied 1436H"][/caption]

Masjid Jami’ Gaten yang beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta 55283, begitu dipenuhi oleh para jamaah sholat Ied pagi ini.

Untuk masalah kurban, Masid Jami’ Gaten melayani pemotongan dan pembagian daging khusus untuk para masyarakat. Sedangkan untuk santriwan santriwati, pemotongan dilakukan di lapangan dekat asrama AHC dan MTs Wahid Hasyim.

[caption caption="lapangan MTs Weha"]

[/caption]

[caption caption="Penyembelihan hewan kurban di Masjid Jami' Gaten (Pondok Pusat)"]

[/caption]

Masjid Jami’ Gaten menyembelih 3 ekor sapi dan beberapa kambing, itu berdasarkan iuran uang warga. Sedangkan di lapangan MTs Weha, menyembeli 21 ekor kambing. 21 ekor kambing tersebut diperoleh berdasarkan iuran uang para santri.

Pondok Pesantren Wahid Hasyim memiliki banyak asrama dan terpencar. Menjelang Hari Raya Idul Adha, setiap santri diminta iuran uang sebesar Rp30.000,00 atau tergantung berapa harga kambing setiap tahunnya. Jadi Rp30.000,00 X sekian banyaknya santri disetiap asrama. Ketika uang-uang tersebut telah terkumpul dengan segera dibelikan beberapa ekor kambing.

Setelah sholat Ied, setiap santri ditugaskan untuk saling membantu proses penyembelihan sampai pengolahan daging mentah menjadi masakan-masakan yang enak. Terutama Mahasantri (Santriwan dan santriwati yang sudah menginjak bangku kuliah).

[caption caption="Mahasantri membantu dalam proses penyembelihan, pemotongan daging, dan pengolahan"]

[/caption]

Pondok Pesantren Wahid Hasyim sebenarnya sudah menyembelih hewan kurban di waktu setelah sholat subuh, dan dibantu oleh para Mahasantri yang sedang berhalangan (uzur). Sedangkan Mahasantri yang lainnya bersiap-siap untuk sholat Ied. Menyembelih hewan kurban yang mendahului ini dilakukan dengan tujuan agar nantinya cepat dibagikan kepada para santriwan santriwati MTs dan MA, terutama untuk mereka yang masih MI. Sedangkan bagi para Mahasantri, penyembelihan dilakukan setelah sholat Ied.

Kebanyakan kambing yang disembelih adalah kambing Jawa. Setelah disembelih kambing-kambing dikuliti (dipisahkan antara daging dan kulit), dipotong-potong dari tubuhnya, dan kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil-kecil yang nantinya akan dimasukkan ke dalam kantung kresek dan dibagikan kepada seluruh asrama Pondok Pesantren Weha. Bukan hanya daging mentah yang dibagikan, daging yang sudah dimasak pun dibagikan.

[caption caption="Kambing Jawa"]

[/caption]

Setiap asrama yang sudah mendapat bagian daging kurban segera mengolahnya di asrama masing-masing. Ingin dijadikan sate, gule, dan masakan yang lainnya itu tergantung setiap asrama. Jadi para Mahasantri yang sudah mendapat jatah daging kurban dengan bebas bisa mengolah daging-daging tersebut.

Setiap asrama tidak hanya mendapat bagian dari Pondok Pesantren itu sendiri,tetapi juga mendapat bagian dari musholla-musholla yang ada di daerah Gaten, karena Pondok Pesantren Wahid Hasyim mempunyai program pengabdian, salah satunya mengajar TPA di musholla daerah Gaten, jadi seperti itulah cara menyambung silaturahmi dan mempererat keakraban.

Begitu menyenangkan Hari Raya Idul Adha di Pondok Pesantren Weha ini, Karena bisa belajar banyak hal. Bukan hanya belajar mengaji, tetapi juga mengabdi, bergotong royong, memasak, berbagi, mandiri, dan pasti akan mengetahui makna kebersamaan secara sebenarnya. Bisa terjun langsung ke masyarakat dan menambah pengalaman. Namun akan berbeda cerita bagi mereka para santri yang memilih untuk pulang kampung di lebaran Idul Adha ini.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah sahabat Kompasianer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun