melihatmu tertidur malam ini
kupandangi wajahmu
begitu indah
namun ntah kenapa
aku ingin sedikit melukaimu
sedikit saja
tapi ternyata aku menginginkan yang lebih
kan ku congkel mata terindahmu
kan ku sayat nadi kehidupanmu
kan ku iris daun telinga tajammu
kan ku sobek bibir merahmu
ku koyak jantung hatimu
kini . . .
aku bermandikan dengan merah darahmu
samurai cintaku telah memburaikan ususmu
belati ini pun dengan manja mengeluarkan otak cerdasmu
bahkan pedang ini mampu menembus tubuhmu dengan manis
darah . . . cinta ini merah bagai darah segar ini
lihatlah aku sayang !
semakin seksi dengan sebuah jantung hati ditangan kananku
sangat mempesona karna ceceran darah ini
begitu anggunnya aku dengan darah di seluruh tubuhku
tidakkah kau lihat itu !
kau akan semakin menyayangiku
atas nama cinta, semua itu adalah karya seni cinta gila yang terindah
kupersembahkan untukmu
hanya untukmu sayang !
kini kan ku korbankan darah dan hidupku
sebagai penebusan untukmu
seni cintaku terlalu indah
bahkan sangat dahsyat
tapi yang perlu kau tau
aku membunuhmu karna aku mencintaimu
terimalah aku yang menyatu dalam darahmu ini
cintailah aku yang bersemayam dalam otakmu
jagalah aku yang hidup di jantungmu
manjakan lah aku yang masuk di nadimu
sekarang, tubuh ini adalah bagian darimu
jangan lagi kau sakiti tubuh dan hati ini seperti dahulu
dengan karya seni ini, akan ku tunjukkan pada dunia
bahwa kau lah milikku selamanya
Dedicated to Cipta Rakhmatsyah Septian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H