Mohon tunggu...
Esti Yulandari
Esti Yulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kisah Sang Rumput yang Mendunia

7 Juli 2022   19:10 Diperbarui: 7 Juli 2022   20:16 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan minum segelas es jeruk di tengah cuaca panas yang cukup ekstrim belakangan ini. "Ahhhh betapa segarnya, bukan?". Namun bagaimana jika kamu meminum nya dengan sedotan rumput ?. Iya, sedotan rumput. Tenang kamu tidak akan berubah menjadi sapi kok.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Pada tanggal 4 Mei 2022 yang lalu memperkenalkan Sedotan rumput ini sebagai sebuah produk UMKM di daerah Belitung yang disinyalir mampu menjadi inovasi produk eco-friendly yang bernilai jual tinggi serta menjadi potensi baru bagi perekonomian. "Purun Eco Straw di forum High-Level Thematic Debate on Tourism Sidang Umum PBB" tulisnya dilaman instagram pribadinya.

Ada dua jenis sedotan purun yang dibuat secara handmade oleh ibu-ibu setempat, yakni sedotan segar dan sedotan kering. Sedotan purun segar dikelola dalam waktu yang relative singkat. 

Sedotan ini masih berwarna hijau atau warna asli dari tanaman purun itu sendiri dan tahan selama dua hari. Sedangkan sedotan purun kering diolah dengan waktu yang cukup lama. Namun, dengan ketahanan yang cukup lama juga, yakni satu tahun.

Selain dijadikan sedotan, purun biasanya juga diolah menjadi anyaman. Namun dalam rangka pengembangan ekonomi berkelanjutan, dunia kuliner atau kegiatan makan dan minum yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia menjadi latar utama mengapa kini purun dijadikan sebagai sedotan.

Purun atau Purun Danau memiliki nama latin Lepironia Articulata. Tanaman ini merupakan jenis rumput liar anggota suku tanaman teki-tekian (Cyperaceae). Purun memiliki rongga yang besar layaknya tanaman ilalang, biasanya tumbuh dilokasi yang berair seperti rawa atau danau. Tak heran jika tanaman ini lebih banyak dijumpai didaerah yang memiliki air darat lebih banyak seperti Kalimantan, Sumatra, dan Kepulauan Bangka Belitung ini.

Purun di Pulau Belitung sendiri berasal dari salah satu Pulau kecil yang keberadaannya masih belum banyak diketahui oleh khalayak luar. Pulau Seliu terletak di sebelah selatan Pulau Belitung yakni di Desa Seliu, Kecamatan Membalong. 

Pulau ini dapat ditempuh lewat jalur darat selama kurang lebih satu jam dari pusat Kota Tanjung Pandan menuju dermaga Teluk Gembira untuk kemudian melanjutkan kembali lewat jalur laut dengan menggunakan speedboat atau kapal nelayan selama kurang lebih dua puluh menit.

Jangan salah kira, walaupu n kecil dan agak terpencil. Pulau ini sudah bisa dikategorikan modern dari segi perekonomiannya loh. Penggunaan teknologi seperti telepon pintar, maupun peralatan elektronik lainnya sangat mudah ditemui di pulau ini.  

Selain itu, Kecamatan Membalong juga meresmikan Desa Seliu di Pulau Seliu ini sebagai desa wisata digital pada tahun 2021 lalu. Pulau yang terkenal akan kualitas mangganya ini, memiliki beberapa destinasi wisata yang ikonik salah satunya Danau Purun.

 Danau Purun adalah sebuah rawa yang ditumbuhi dengan hamparan tanaman purun yang menyebar luas, menikmati cerah nya matahari  dengan berjalan-jalan di sepanjang dermaga menjadi salah satu pilihan untuk kamu yang kurang suka wisata air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun