Meskipun ditulis di tahun 70an, kisah dalam novel ini terasa cukup signifikan untuk dibaca saat ini, karena menampikan program reality show, sebuah program yang menjadi marak di awal abad 20an bahkan hingga saat ini.Â
Menarik sekali bagaimana Stephen King mampu menembusi waktu dengan mengarang sebuah cerita tentang game reality show TV, mengingat bahwa program serupa belum begitu menjadi primadona pada kurun waktu tersebut. Ini menjadikan novelnya meskipun bergenre dystophian dan ditulis di tahun 90an, tapi jauh dari kesan klasik, melainkan lebih berkesan kontemporer.Â
Selama membaca buku ini, saya dipermainkan secara psikis. Namun ketika saya sadar saya tengah diteror, saya sudah terlalu jauh untuk berhenti membacanya, dan sudah terlanjur terperangkap dalam keinginan menamatkan bukunya. Begitulah ciri khas genre psychological thriller.Â
Ada fakta dibalik buku ini, bahwa ternyata Stephen King mendapatkan inspirasi menulisnya dari presiden Kennedy yang pada masa itu mencanangkan program jalan kaki, untuk mengajak para pemuda berolahraga dan menjadi lebih sehat.
Luar biasa, bagaimana kebijakan pemerintah yang begitu positif bisa menjadi inspirasi menulis sebuah novel yang begitu kelam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H