Keesokannya di hari Idul Fitri, masyarakat saling bersilaturahmi ke keluarga masing-masing. Barulah ketika tiba sore hari, warga akan berkumpul di area pelataran masjid untuk mengikuti tahapan selanjutnya dari antar alina.
Setelah salat Asar, ketupat-ketupat yang diantar oleh warga itu akan didoakan oleh Imam, para pengurus (penghulu) masjid beserta seluruh jamaah yang ada. Setelah prosesi doa selesai, makanan-makanan tersebut akan diarak ke luar masjid, untuk diperebutkan oleh seluruh warga.
Tradisi berebut itu sangat menarik, penuh tawa bahagia dan sorakan semangat para bocah, pemuda-pemudi, mama-mama, hingga para tetua negeri.
Nilai moral dari tradisi antar alina tentunya tidak hanya untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, tapi juga terdapat semangat gotong royong dan ungkapan kesyukuran telah dianugerahkan kesempatan oleh Sang Maha Kuasa untuk bertemu dengan Ramadan.
Entahlah apakah tahun ini, antar alina masih tetap bisa dilaksanakan? Pandemi telah membuat banyak hal berubah. Bahkan mungkin tradisi pun harus segera disesuaikan.
---
25 Ramadan 1441H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H