Puasa, Otak, dan Aktivitas Membaca
Anda pasti setuju dengan pernyataan bahwa puasa memberikan manfaat yang besar bagi tubuh manusia. Ya, saya juga setuju. Dan, tahukah Anda bahwa yang mendapatkan dampak terbesarnya adalah otak kita!
Dari sebuah penelitian tentang efek puasa yang diujicobakan pada tikus, puasa bahkan disejajarkan dengan aktivitas olahraga. Aktivitas ini merangsang produksi protein dalam sel saraf yang disebut Brain Degenerative Neurotopic Factor (BDNF). Protein yang memainkan peran penting dalam pembelajaran, memori, dan pembentukan sel-sel saraf baru di hippocampus.
Puasa juga memicu proses autophagy, di mana sel-sel menghilangkan molekul yang rusak atau yang fungsinya terganggu dan mematikan pertumbuhannya. Dengan kata lainnya, neuron selama puasa, berada dalam mode "konservasi sumber daya dan stres"
Meskipun percobaan ini dilakukan pada hewan, namun para peneliti sepakat bahwa kemungkinan bila eksplorasi dilakukan pada manusia, hal yang sama akan ditemukan.
Pada saat berbuka puasa, neuron akan beralih ke mode "pertumbuhan" di mana mereka akan menghasilkan lebih banyak protein, tumbuh, dan membentuk sinapsis-sinapsis baru. Siklus-siklus menantang seperti metabolisme di saat puasa, memunculkan periode pemulihan, yang dapat mengoptimalkan neuroplastisitas, pembelajaran, ingatan, dan ketahanan otak terhadap stres.
Dengan fakta potensi luar biasa yang akan terjadi pada saat berbuka puasa ini, menurut saya, sudah sewajarnya kita tidak sembarangan menggunakan waktu menunggu berbuka. Momen tersebut adalah momen krusial.
Asumsi saya, kemungkinan besar bila seseorang belajar sesuatu yang baru, atau melakukan aktivitas yang menstimulasi otaknya pada saat puasa, terutama sekali sebelum berbuka, maka pada saat berbuka nanti, pembelajaran baru itu akan lebih mudah diserap dan diingat oleh otak kita. Itulah mengapa saya percaya membaca untuk mengisi waktu ngabuburit punya efek yang luar biasa.
Well, memang ada rupa-rupa cara orang menghabiskan waktu menunggu berbuka, dan itu bisa disesuaikan dengan passion dan hobi masing-masing.Â
Bila Anda suka berolahraga, sedikit exercise mungkin tepat bagi anda. Bila Anda suka melukis, Anda juga tentu memilih untuk memainkan kuas di depan kanvas. Atau bila Anda hobinya masak, cukup berlama-lama di dapur menyiapkan menu berbuka dengan cita rasa istimewa, sudah mengasyikkan bagi Anda.
Namun, bila Anda ingin memaksimalkan waktu krusial tersebut dengan optimal, maka saran saya, sebaiknya pelajarilah hal yang baru dalam passion Anda tersebut.Â