Dalam dunia kreator konten, niche menjadi sangat penting. Seperti yang saya sebutkan di atas. Secara sederhana niche adalah pengkhususan atau spesifikasi konten kita. Niche pada akhirnya akan menentukan target market siapa dan bagaimana penikmat konten kita.
Sebagai contoh saya memilih niche "Buku dan Literasi" untuk kanal YouTube saya. Dengan niche tersebut saya akan fokus membahas tentang buku dan membaca. Maka target saya adalah mereka yang hobi membaca.
Setelah mendapatkan niche yang sesuai dengan passion anda, maka bergabunglah dengan komunitasnya. Ada banyak komunitas YouTube sesuai niche masing-masing.
Saya misalnya, bergabung di komunitas Booktube Indonesia. Bila anda adalah kompasianer garis berat, anda juga pasti tahu bahwa ada banyak komunitas di Kompasiana yang saling mendukung dalam satu niche konten yang sama.
Postingan minimal 1 kali seminggu
Dari berbagai tips yang saya dapatkan, waktu paling ideal untuk memposting video di YouTube adalah seminggu sekali. Dalam masa seminggu itu, YouTube dengan algoritmanya akan menampilkan video anda di kanal orang-orang yang memiliki interest terhadap niche video tersebut.
Rutin melakukan posting bisa membangun kesan yang baik bila anda sudah memiliki beberapa subscriber. Kerutinan itu adalah pesan pada mereka, bahwa anda serius.
Buat deskripsi video YouTube yang ciamik!
Sebagus apapun video yang anda posting, tanpa disertai dengan deskripsi yang mumpuni, maka video itu akan meleset, tidak tepat sasaran dan tenggelam dalam tumpang tindihnya ratusan ribu video dari kanal lainnya. Maka jangan segan-segan menulis deskripsi.
Amy Landino salah satu YouTuber yang menulis buku Vlog Like A Boss mengatakan bahwa 3 baris pertama di kolom deskripsi sangat menentukan dan sama pentingnya dengan kolom hashtag. Maka gunakan kata kunci yang tepat di tiga baris pertama itu.
Let People Know!