Tetapi maksud saya, senyaman apapun kita di rumah, kita perlu tetap mengolah tubuh dengan melakukan gerakan standar seperti latihan pernapasan, squat, shit-up, push up, dan tentunya jalan pagi di depan rumah sambil berjemur. Jangan lupa juga untuk makan lebih banyak sayur dan buah, minum jamu bila perlu. Pokoknya kita harus sehat!
4. INGAT, Anda tidak sendirian
Seperti yang saya tulis pada artikel: Merangkul 2020, dari Fear Zone Menuju Growth Zone, saya pernah mendapati diri saya sendiri menjadi sangat emosional dan hipersensitif terhadap pandemi ini.
Saat itu saya terus menerus mengingatkan diri sendiri bahwa saya tidak sendirian. Memang penting untuk terus menerus memikirkan orang lain di saat-saat seperti ini.Â
Ingat betapa keluarga dan teman-teman Anda begitu mencintai Anda dan merindukan saat-saat mereka bisa berkumpul lagi dan bercengkerama bersama-sama.
Selain beberapa hal di atas, ada satu fakta yang ketika saya renungkan bisa menjadikan emosi saya lebih stabil. Yakni bahwa dunia sudah pernah menghadapi berbagai wabah sebelumnya, dan memang benar ada ratusan juta orang gugur dalam perang melawan pandemi itu.
Tetapi pandemi berhasil dikalahkan, karena manusia mempunyai senjata paling ampuh menghadapi perang melawan penyakit seberbahaya apapun, yakni ... harapan hidup.Â
Selama kita memilikinya, kita akan baik-baik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H