Melihat 3 syarat tambahan tersebut tentunya tak semua anak muda bisa lolos begitu saja. Bila yang selama ini menonjol hanyalah popularitas karena sensasi, maka jangan harap bisa berada di kursi Menteri Jokowi.
Ada kriteria tertentu untuk menentukan seseorang memiliki kemampuan managerial. Termasuk bahwa mereka haruslah telah malang melintang memimpin organisasi atau lembaga dalam skala besar dan dalam waktu yang bukan sebentar.Â
Kemampuan managerial juga berarti mampu menangani konflik-konflik kepentingan di dalam tubuh lembaga yang dipimpin, menyelesaikan persoalan yang menyangkut ribuan kepala.
Si calon Menteri muda juga harus yang sudah membuktikan bahwa ia mampu bertindak cepat, seorang eksekutor handal, seorang pembuat keputusan yang ahli.Â
Terakhir, si calon Menteri adalah dia yang berani mengambil resiko apapun. Termasuk berani mengambil resiko meninggalkan jabatan kepemimpinan apapun yang sedang ia pegang, untuk fokus membantu Jokowi menggapai Indonesia yang mampu mengguncangkan dunia.
Muda Menurut Jokowi Bukan Menurut Soekarno
Tokoh-tokoh muda yang kemarin (Senin) 21 Oktober 2019 hadir memenuhi panggilan Jokowi adalah Nadiem Makarim, Wishnuthama dan Erick Thohir tentunya.Â
Dilihat dari usia, mereka bukanlah yang masuk kategori usia pemuda yang disebutkan dalam Undang-Undang Kepemudaan. Belum terlihat ada nama yang usianya di bawah 30 tahun yang dipanggil Jokowi. Namun, kembali lagi, Jokowi tentunya punya defenisi sendiri tentang muda. Nama-nama tersebut bukanlah sembarang nama. Mereka benar-benar mewakili 3 prasyarat tambahan yang Jokowi ajukan untuk menjadi pembantunya di Kabinet.
Namun apakah mereka bisa membantu Jokowi mengguncangkan dunia?Â
Saya rasa tidak, karena yang dikatakan bung Karno adalah sepuluh pemuda. Sedangkan yang dipanggil belum sampai sepuluh orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H