Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Gaya hidup dan humaniora dalam satu ruang: bahas buku, literasi, neurosains, pelatihan kognitif, parenting, plus serunya worklife sebagai pekerja media di TVRI Maluku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilihlah Pasangan Hidup yang Suportif

23 September 2019   21:24 Diperbarui: 23 September 2019   21:29 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kompas.com/iStockphoto

Ada juga pasangan yang secara finansial sangat mapan, posisi keduanya dalam pekerjaan masing-masing begitu baik, dan secara fisik keduanya sempurna. Namun ternyata, masing-masing tidak bisa hadir untuk satu sama lain ketika dibutuhkan.

Tak ubahnya pernikahan fiktif yang sering diberitakan media, di luar terlihat sempurna, ternyata transaksional semata.

Pasangan suportif tidak demikian. Mereka adalah pasangan pendengar dan pemerhati yang baik.

Mendengar keluh kesah dan memperhatikan pendapat kita, menjadikan itu bagian dari konsiderasinya dalam melangkah dan membuat keputusan. Mereka tidak segan meminta pendapat dan mengajak berdiskusi. Dengan begitu pasangan selalu saling terbuka dan lebih saling memahami.

Suportif juga berarti tidak egois. Keterbukaan dan saling memahami membuat kita tahu persis apa yang dibutuhkan pasangan. Tidak ada lagi keakuan. Yang ada adalah menjadikan segalanya menjadi nyaman untuk keduanya.

Saya sudah bertemu pasangan suportif itu, semoga anda yang membaca artikel ini juga sudah menemukannya.

--

Ditulis kembali dari thread yang saya bagikan di akun twitter pribadi saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun