Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Gaya hidup dan humaniora dalam satu ruang: bahas buku, literasi, neurosains, pelatihan kognitif, parenting, plus serunya worklife sebagai pekerja media di TVRI Maluku!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengulas "Harry Potter and The Cursed Child"

26 Juni 2019   12:08 Diperbarui: 5 Juli 2019   08:01 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun bagi saya sendiri, sulit untuk menyebut ini sebagai buku ke #8 dari serial Harry Potter, karena saya berada pada kelompok pertama yang saya sebutkan di atas. Bagi saya, novel ini  bukanlah merupakan perpanjangan dari seri Harry Potter, karena kesimpulan kisahnya sendiri sudah disampaikan di buku terakhirnya, Harry Potter and the Deathly Hallows.

Buku yang satu ini tak ubahnya seperti kado manis atau kejutan indah untuk mereka yang rindu akan sosok Harry dan sekolahnya Hogwarts. Membaca buku ini, adalah seperti reuni dan bertemu teman lama, bahkan mungkin akan membuat kita menyadari bahwa kita memang sudah bertambah tua seiring menuanya Harry dan kawan-kawannya.

So is this book recommended to read? I will say, if you are Harry Potter fans, then it is a must! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun