Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi "Baby Boomers" dan Hoaks

18 Januari 2019   12:36 Diperbarui: 20 Januari 2019   19:22 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : copyblogger.com

Namun, perbedaan tersebut bukanlah hal yang final dan solid. Bukan tidak mungkin bahwa nilai-nilai dari berbagai jenis generasi itu saling dipertukarkan. Inilah mengapa sangat penting untuk meluangkan waktu bercengkerama dan bersinggungan dengan angkatan senior, dengan ayah, ibu, kakek dan nenek kita.

Generasi milenial saat ini terlalu terkooptasi dengan gadget dan tidak memberikan banyak waktu berharga untuk mendiskusikan topik-topik terkini yang relevan dengan orang tua mereka. Gap antar generasi pun semakin meruncing. Generasi Baby Boomers yang dikenal kolot pun pada gilirannya menggunakan gadget sebagai aktualisasi eksistensi mereka yang tidak atau kurang terpenuhi dari lingkungan dan keluarga terdekat. Dikarenakan nilai-nilai konservatif yang sejak awal sudah tertanam dalam diri mereka, maka melihat berita kontroversi akan memancing amigdala mereka dan kebetulan sekali berita-berita hoaks sering menggunakan headline yang sangat kontroversial. 

Tulisan ini tentu tidak ingin mempersalahkan generasi manapun, namun mengingat berbagi tautan berita itu hanya semudah mengetukkan jari di layar smartphone, bahkan tidak sesulit menghafalkan password atau nama jalan, hal tersebut bisa dilakukan siapa saja dan generasi apa saja. Tulisan ini justru ingin mengingatkan kita untuk lebih aware bahwa ada generasi yang berbeda yang mungkin saja tinggal serumah dengan kita, dan kita ikut andil dalam perilakunya di sosial media.

---

Pustaka:

"Less than you think: Prevalence and predictors of fake news dissemination on Facebook" by Andrew Guess, Jonathan Nagler and Joshua Tucker in Science Advances. Published January 9 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun