Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Blog Kompasiana Pecah Telur, Mari Tumpengan

20 April 2015   14:48 Diperbarui: 18 Mei 2020   20:20 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat untuk Kompasianer Amboina, dan selamat untuk blog kompasiana saya yang akhirnya pecah juga telurnya. Yuk tumpengan virtual dulu. 

Well well well, akhirnya setelah setahun memutuskan register di kompasiana.com, hari ini blog ini resmi pecah telur.  

Jadi selama setahun belakangan ini blog kompasiana saya mungkin ibarat telur yang masih  dierami, nunggu menetasnya. Alhamdulilah banget, meskipun ini bukan telur pertama eh maksud saya blog pertama saya, namun momen pecah telur di kompasiana benar-benar istimewa. This is the first time I am include in blogger community before write even any post on that blog. Jadi blog ini benar-benar seperti telur yang menetas di kandang besar yang penuh ratusan telur lainnya, punya keluarga besar bernama "Kompasianer Amboina". 

Berawal dari pertemuan dengan kenalan lama Kak Yusnita  di sebuah kafe hotspot, yang waktu itu lagi sibuk garap kopi darat ASK (sebuah komunitas dunia maya Ambon yang menyuarakan stop kekerasan) dan Kompasiana. 

Saya yang juga menjadi member ASK dan memang hobby menulis, akhirnya kepincut ingin sekedar ikut nimbrung di helatan itu dan ternyata disambut baik oleh beliau. Saya pun hadir di acara yang berlangsung tanggal 12 April 2015 lalu itu. Selama helatan berlangsung, saya memilih menyimak dan menjadi saksi bagiamana geliat budaya menulis di Ambon mulai terlihat. 

Tentunya, saya idem dengan apa yang dikatakan pembicara tentang bagaimana menulis bisa mengantarkan banyak orang dikenal dunia, atau tentang bagaimana saat ini bukan lagi orang-orang penting yang berperan, melainkan dunia ini telah diambil alih oleh orang-orang biasa karena tulisan-tulisan sederhana yang mereka bagi di ruang publik bernama social media. Dan saya  juga lega karena dengan helatan ini telah menunjukkan orang-orang biasa di Ambon mulai menjadi pemain yang akan mengambil alih dunia dengan tulisan-tulisan dari Amboina. 

Komunitas Kompasianer Amboina akhirnya terbentuk pasca helatan, dan ini menjadi titik tolak saya untuk mulai menulis di Kompasiana. Sejalan dengan tema helatan saat itu "Menulis Cepat, Menarik, dan Bermanfaat dalam Mengekspresikan Tantangan dan Potensi Maluku" maka saya commit untuk blog di kompasiana adalah tulisan-tulisan yang inspiratif sebagai untuk menunjukkan potensi anak muda Maluku. Kompasiana telah menjadi rumah saya yang ketiga setelah satu rumah di wordpress dan satu lagi di tumblr. 

Untuk semua pembaca kompasiana pintu-pintu rumah saya terbuka lebar untuk anda kunjungi. Salam aksara!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun