Kualitas konselor adalah semua kriteria keunggulan termasuk pribadi, pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan nilai- nilai yang dimiliki konselor, yang akan menentukan keberhasilan (efektivitas) proses bimbingan dan konseling. Salah satu kualitas adalah kualitas pribadi konselor, yang menyangkut segala aspek kepribadian yang amat penting dan menentukan efektivitas konseling. Rogers menyatakan bahwa ada beberapa kompetensi konselor yang dapat memberikan perubahan langsung terhadap konseli pada saat melakukan proses konseling diantaranya yaitu:
1. Ketulusan
2. Penerimaan yaitu menghargai konseli sebagai individu yang berharga
3.Empati yaitu suatu kemampuan untuk menempatkan diri, jiwa, dan perasaan dari konselor ke dalam jiwa, dan perasaan konseli.Â
Beberapa perubahan ini di antaranya konseli akan menjadi lebih realistis dalam memandang dirinya sendiri, lebih percaya diri dan memiliki kemampuan dalam mengarahkan diri, lebih positif dalam menilai diri sendiri, ebih dewasa, mampu mengatasi stress yang dihadapinya, lebih memiliki struktur kepribadian yang sehat. (Putri, 2016)
Setiap individu memiliki karakteristik pribadi yang unik, yang berkembang dari interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan teknis seseorang, namun, pembentukan kualitas pribadi membutuhkan proses yang lebih dalam dan kontinu. Itulah sebabnya mengenal diri sendiri, memahami klien, serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang tujuan dan proses konseling sangat penting bagi seorang konselor.
Kualitas pribadi konselor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam membentuk hubungan konseling yang kuat. Ketulusan, penerimaan, dan empati adalah kompetensi utama yang membantu konselor dalam memahami dan mendukung klien dengan efektif. Dengan adanya hubungan konseling yang baik, klien dapat merasakan dukungan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan mengalami pertumbuhan yang positif.
Perilaku profesional konselor mencerminkan komitmen mereka terhadap kode etik profesi dan nilai-nilai yang mendasari praktik konseling. Konselor yang memiliki integritas pribadi yang tinggi akan mampu menjaga perilaku profesional dalam berbagai situasi, sehingga memastikan bahwa kepercayaan dan keamanan klien tetap terjaga.
Beberapa faktor memengaruhi konselor untuk bertindak dengan benar, tepat, dan profesional sesuai dengan nilai-nilai mereka. Pertama, kemampuan untuk memahami etika dalam konseling. Kedua, pengalaman dalam lingkungan multikultural yang mengintegrasikan kesadaran akan keberagaman budaya. Ketiga, kemampuan konselor dalam membangun hubungan konselor-klien yang berkualitas dan efektif. Keempat, kemampuan konselor dalam memahami prinsip, keyakinan, dan nilai-nilai dari sudut pandang klien. (Utami et al., 2022)
Memahami profil konselor dalam layanan bimbingan konseling sangat penting karena kualitas pribadi konselor mempengaruhi keberhasilan proses konseling. Dengan memiliki kualitas pribadi yang mantap, konselor dapat membantu klien mencapai perubahan positif dalam kehidupan mereka dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Oleh karena itu, penting bagi konselor untuk memahami dan mengembangkan kualitas pribadi mereka sendiri agar dapat memberikan layanan konseling yang berkualitas dan efektif.
Referensi: