Mohon tunggu...
Pendidikan

Resensi Buku | " Cerpen Dan Dongeng Minuman Nusantara" (2017)

5 Januari 2019   19:17 Diperbarui: 6 Juli 2021   10:36 2536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wedang Ronde Nyai Londo merupakan cerita penutup dari buku ini. Menceritakan Peri Cempaka sedang mendapat hukuman untuk menolong 100 orang dalam waktu seminggu. Salah satu orang yang ditolong Peri Cempaka adalah Nyai Londo. Dengan berkunjung ke toko minuman Peri Minu, Peri Cempaka meminta solusi cara membuat wedang ronde yang nikmat. Peri Minu menjelaskan dari membuat ronde dari tepung ketan, dengan tambahan daun pandan dan serai, warna-warni potongan kolang-kaling dan potongan roti tawar yang diiris kotak-kotak kecil. Peri Cempaka segera mengajarkan resep membuat ronde dari Peri Minu ke Nyai Rondo. Dengan resep baru warung Nyai Londo kembali ramai pembeli.

Buku Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara  termasuk dalam jenis sastra tradisional dan cerita fiksi. Bergenre sastra tradisional dikarenakan di dalam buku ini terdapat cerita dongeng yang kejadian peristiwanya tidak benar-benar terjadi dan tidak masuk akal. Dan dapat pula bergenre cerita fiksi karena terdapat cerita yang menceritakan tentang kehidupan, manusia dan kemanusiaan, yang ditulis secara prosais.

Baca buku : Cara Membuat Resensi Jurnal

Dari segi sampul, buku terlihat elegan dan tidak terlalu norak, warna sampul buku yang kalem membuat buku ini menarik untuk dibaca. Buku Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara memperlihatkan sosok penulis yang masih peduli dengan minuman tradisional nusantara dan kepekaan sosial menjadi salah satu ciri khas dari buku ini. Dengan penjelasan minuman nusantara secara terperinci disertai dengan ilustrasi  di bagian akhir dari cerita menjadikan buku ini bernilai lebih. Setiap peristiwa dalam cerita juga didukung dengan ilustrasi yang menarik sehingga cerita mudah ditangkap dan mengesankan. Selain itu, penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Penulis juga memperhatikan penggunaan kata-kata tidak baku  dengan penulisan kata tersebut dicetak miring. Pesan yang ingin disampaikan penulis juga mudah dipahami karena sebagian besar cerita mengisahkan kehidupan sehari-hari.

Terlepas dari itu semua, buku ini memiliki kekurangan yaitu adanya tulisan pada sampul berbunyi " Bacaan untuk AnakSetingkat SD Kelas 1, 2, dan 3". Tulisan tersebut memberi kesan bahwa buku ini hanya untuk siswa tingkat rendah SD. Selain itu, dalam 2 cerita dongeng yang tersaji. Terdapat tokoh Moci seorang kurcaci dan juga Peri Cempaka. Dalam dongeng tersebut, tidak semua anak mengerti kurcaci dan peri itu apa, sehingga anak yang membaca buku ini akan bertanya-tanya dimana kurcaci dan peri itu tinggal?, seperti apa kurcaci dan peri itu?. 

Buku Kumpulan Cerpen dan Dongeng tepat jika ditujukan untuk anak-anak. Kalimat dalam buku ini menggunakan struktur kalimat sederhana dan bahasa yang mudah dipahami. Ilustrasi peristiwa dalam cerita ditampilkan dengan semenarik mungkin sehingga anak-anak tertarik untuk membacanya. Selain anak-anak, buku ini juga cocok untuk semua orang yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai minuman nusantara.

Buku karya Suyitman ini sangat berguna untuk mengenalkan kekayaan minuman tradisional nusantara kepada anak-anak. Buku ini juga dapat dijadikan bahan bacaan literasi bagi peserta didik jenjang sekolah dasar. Dalam buku ini minuman nusantara dijelaskan secara terperinci, mulai dari nama, bahan yang dibutuhkan, cara membuat, dan khasiat dari minuman nusantara dipaparkan dengan cukup jelas. Dengan buku ini, upaya Suyitman mempertahankan keberadaan minuman nusantara patut diberi apresiasi, karena bukan suatu hal yang mudah mempertahankan sesuatu yang sudah tidak lagi dimengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun