Mohon tunggu...
Pendidikan

Resensi Buku | " Cerpen Dan Dongeng Minuman Nusantara" (2017)

5 Januari 2019   19:17 Diperbarui: 6 Juli 2021   10:36 2536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Kemdikbud
Sumber: Kemdikbud
Buku Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara ini merupakaan salah satu karya dari penulis bernama Suyitman. Beliau lahir di Kebumen 41 tahun yang lalu tepatnya 26 Agustus 1978. Suyitman menempuh pendidikan Sarjana di UIN Walisongo Semarang, dan kemudian beliau melanjutkan pendidikan Pascasarjana di UIN Allauddin Makassar. Saat ini penulis mengajar di Mts Negeri 1 Kebumen sebagai Guru akidah dan akhlak. 

Selama kurang lebih 10 tahun bergabung dengan Surat Kabar Semarang (SKM), Suyitman telah menulis 3 judul buku dan 4 judul artikel yang telah diterbitkan. Beberapa cerpennya pernah dimuat di tabloid Yunior Suara Merdeka, dan juga beberapa artikel pendidikan pernah mengisi rubrik suara guru di Suara Merdeka. Artikel tentang agama Islam pun pernah dimuat di Koran Sindo Jawa Tengah.

Mengingat saat ini anak-anak tumbuh dalam maraknya minuman siap saji yang dapat membahayakan kesehatan, mereka tidak mengenal kekayaan minuman nusatara yang bermanfaat. Buku yang ditulis Suyitman ini merupakan pengembangan dari jenis minuman nusantara beserta manfaat dari minuman tersebut yang dikemas dalam bentuk cerpen dan dongeng. Buku Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara ini sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan minat baca anak dengan mengenalkan kekayaan minuman tradisionnal nusantara yang termuat dalam 6 cerita pendek dan dongeng.

Baca juga : Resensi Novel "Setulus Cinta Alma"

Buku ini berisi jenis-jenis minuman nusantara. Dalam buku ini dijelaskan mengenai nama, cara membuat, dan manfaat minuman-minuman nusantara. Selain dijelaskan di dalam isi cerita, penulis juga menjelaskan tentang minuman nusantara secara detail dengan menambahkan ilustrasi dan juga informasi yang cukup lengkap dibagian akhir cerita. Hal ini dapat mempermudah anak-anak dalam memahami cerita.

Cerita pembuka dari buku ini berjudul Raja Cendol. Cerpen ini bercerita tentang seorang bayi (Ranu) dari Kerajaan Seberang yang dititipkan ke seorang penjual cendol (Pak Eku).Cendol Pak Eku sangat digemari masyarakat. Karena cita rasa yang istimewa dengan ciri khas aroma pandan, tekstur kental, dan larutan gula yang manis. Suatu ketika Ranu menyajikan cendol ke suatu kerajaan, Raja pun terkejut setelah melihat tanda lahir yang dimilikinya. Raja pun menceritakan kejadian 15 tahun yang lalu dan Pak Eku pun menyerahkan Ranu ke Raja Seberang. Ranu menjadi putra mahkota yang tetap menjadi anak yang rendah hati layaknya penjual cendol.

Minuman Favorit Rere. Menceritakan Rere yang marah berkelanjutan karena minuman kesukaannya habis dibagikan Ibu kepada saudara-saudaranya. Ketika hendak membeli minuman Rere dan Bimo bertemu Heri dan Heri mengajaknya ke sawah. Heri memanjat pohon kelapa untuk mengambil sepotong bambu yang menggantung pada manggar. Bimo dan Rere mencicipinya. Rasanya seperti minum soda, enak, manis, dan harum. Karena rasanya manis, minuman ini biasa disebut legen, sajeng, badeg, lahang, dan nira. Legen berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Kelebihan Deka, merupakan cerpen ketiga dari buku ini. Menceritakan Deka yang sedang bingung dan panik saat akan menjalani ujian kenaikan tingkat. Nenek Ranem memberikan segelas minuman kepada Deka. Keesokan harinya, Deka menjalani ujian. Tiba di Padepokan dengan segala lelahnya, Ki Ageng memberi segelas minuman yang sama seperti yang diberi Nenek Ranem berwarna cokelat, lengkap dengan santan, kopi hitam, aroma pandan dan gula merah minuman ini diberi nama bajigur. Bajigur sangat cocok untuk menyegarkan dan menghangatkan tubuh.

Baca juga : Resensi Buku "Meneladani Shalat dan Wudhu Nabi SAW"

Ramuan Istimewa Mama. Dalam cerita ini Azka yang baru saja pulang dari kampung halaman Mamanya di Imogiri enggan untuk berangkat sekolah karena badannya terasa mual dan lemas. Mama membuatkan ramuan penyemangat untuk Azka. Setelah meminumnya Azka mulai merasakan tubuhnya hangat, tubuhnya begitu segar. Dia segera bangkit dari tempat tidur untuk bersiap berangkat sekolah. Ramuan penyemangat itu wedang uwuh berwarna merah cerah dan beraroma harum.

Moci Suka Cincau merupakan salah satu dongeng dalam buku ini. Moci merusak pepohonan di sekitar rumah karena Moci tidak bisa lagi menikmati daun, gigi Moci hilang. Suatu hari Moci bertemu dengan Tuan Sherka dan diberilah minuman. Minuman itu adalah teh dari daun teh muda yang dikeringkan dan diseduh dengan air panas,  dan cincau dari daun cincau yang sudah tua dicampur air, diremas-remas, disaring dan disimpan di tempat yang dingin. Dengan minuman itu, Moci senang karena bisa kembali menikmati daun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun