Mohon tunggu...
Esti Oktaviyani
Esti Oktaviyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Maju tak gentar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Pelatihan Batik di Berkah Lestari Karangkulon bersama Kelompok 65 KKN MIT UIN Walisongo Semarang

6 Agustus 2022   22:22 Diperbarui: 6 Agustus 2022   22:27 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Selasa, 02 Agustus 2022 semua anggota KKN MIT Kelompok 65 UIN Walisongo Semarang melakukan proses pelatihan batik di kelompok batik Berkah Lestari Karang Kulon, Wukirsari Imogiri, Bantul Yogyakarta. Kegiatan membatik ini dilaksanakan sebagai salah satu program yang bertujuan agar KKN kelompok 65 mengenal dan mengetahui proses dari membuat batik itu sendiri. Kegiatan ini dimulai dari pukul 10.00 sampai 12.30 WIB.

Pelatihan ini di bantu oleh 3 pemandu kelompok batik tersebut. Bermula dengan pembuatan pola dan mencairkan lilin serta merendam canting ke dalam lilin. Hal ini bertujuan agar lilin yang tersisa di lubang canting tidak membeku kembali. Pembuatan pola ini sangat bervariasi, ada yang berbentuk bunga, hewan, dan beberapa pola batik lainnya.

Kemudian dilakukan proses menebalkan pola dengan menggunakan lilin khusus yang telah dicairkan dengan kompor elektrik. Setelah proses penebalan selesai maka dilanjutkan dengan menambah motif baru atau elemen-elemen lainya yang ingin ditambahkan oleh masing-masing anggota KKN Kelompok 65 UINWS dalam pelatihan membatik.

Setelah proses tersebut selesai, kain yang telah ditebalkan polanya oleh lilin, kemudian dibalik untuk dilihat apakah masih ada yang tidak tembus ke belakang kainnya setelah dilakukan penebalan.

Kemudian setelah proses penebalan pola depan belakang kain, selanjutnya kain direndam ke dalam air sebelum ke tahap pewarnaan. Dalam tahap pewarnaan di bagi menjadi dua cara. Cara yang pertama dilakukan yakni perendaman di kotak warna pertama yang tidak merubah warna kain terlalu mencolok, pada tahap ini ditujukan sebagai warna dasar. 

Kemudian dilanjutkan perendaman yang membuat kain berubah warna menjadi merah. Pada proses ini kain hanya boleh dilakukan dengan di usap – usap saja secara perlahan agar lilin tidak rusak. Jika lilin rusak akan mengakibatkan warna masuk ke dalam kain. Proses ini dilakukan secara berulang sampai tiga kali.

Kemudian setelah proses pewarnaan selesai, maka kain tersebut direndam sebentar dengan air bersih. Lalu dilanjutkan dengan memasukanya ke dandang besar yang berisi air mendidih dicampur dengan soda abu, yang bertujuan agar lilinnya luntur atau lepas dari kainnya. 

Selesai direbus kainnya, kemudian kain dicuci kembali dengan detergen. Setelah itu kain dijemur dan akan terlihat warna serta hasilnya

Dalam proses pelatihan ini seluruh peserta sangat antusias dan mengaku sangat senang sekali bisa melakukan proses membatik yang cukup rumit, beberapa peserta mengaku ingin melakukan kembali di lain waktu untuk melakukan pelatihan membatik kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun