Mendorong Diskusi dan Debat: Sekolah dapat mendorong diskusi dan debat di kelas untuk membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan ekspresi diri. Diskusi membantu remaja melihat berbagai sudut pandang dan memahami kompleksitas isu-isu yang mereka hadapi.
Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat: Orang tua dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam membangun budaya literasi. Mereka dapat mendukung kebiasaan membaca di rumah, mengajak remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan literasi masyarakat, dan memberikan contoh perilaku literat.
Kesimpulan
Membangun budaya literasi di kalangan remaja SMA bukan hanya tentang meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang membentuk individu yang kritis, komunikatif, dan penuh wawasan budaya. Dengan memprioritaskan literasi, kita tidak hanya mengembangkan potensi akademis remaja, tetapi juga membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif. Oleh karena itu, peran sekolah, orang tua, dan masyarakat sangatlah penting dalam membentuk generasi muda yang literat dan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H