Jika kamu sedikit tidak paham, ajukan pertanyaan agar tidak salah dalam menangkap informasi.Â
Dan terakhir, kalau keadaan kamu juga lagi nggak baik buat jadi pendengar yang baik, kamu harus jujur agar temanmu tahu.
2. Empati
berikanlah  kalimat validasi untuk perasaannya seperti "kamu pasti terpuruk banget ya gara-gara masalah ini". Agar temanmu merasa dirinya tidak sendirian saat menghadapi masalah ini.
3. Tawarkan Bantuan
Ketimbang kita hanya mengucapkan kata sabar, bantuan nyata terasa lebih meringankan lho!. Setelah kamu mendengarkan dengan cermat permasalahannya, tawarkan pada temanmu bantuan apa yang bisa kamu lakukan. Tapi ingat, jangan memaksakan kehendak.
4. Temani
Dari pada membanding-bandingkan masalah siapa yang lebih berat, ada baiknya kamu ajak teman kamu untuk mencari udara segar agar perasaanya membaik. Karena itulah gunanya teman. Untuk selalu menguatkan dan menemani di setiap kondisi.
Nah, Itulah beberapa tips agar kita bisa terhindar dari Toxic Positivity. Karena saya pun pribadi lebih suka saat seseorang mendengarkan cerita permasalahan saya dengan baik dan memberikan sebuah pelukan hangat, ketimbang melemparkan nasehat-nasehat yang bahkan tidak membuat keadaan menjadi lebih baik.Â
Lagi pula nasehat itu ibarat berlian. Berlian itu indah dan mahal. Namun jika berlian itu dilempar dengan keras, yang kita dapatkan hanyalah kesakitan. Beda halnya jika berlian itu diberikan dengan cara yang baik-baik. Pastilah si penerima juga akan turut senang.
Ayo teman-teman semua, mulai sekarang kita harus menjauhi Toxic Positivity dan lebih menjadi seseorang yang memberikan validasi dan harapan pada orang sekitar kita.