Kemacetan sudah seperti makanan pokok di Jakarta. Hampir di setiap ruas jalan penuh dengan kendaraan yang sedang berlalu-lalang menuju tujuan masing-masing. Hal seperti itu sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Jakarta. Dewasa kini, kemacetan tidak hanya terjadi di Jakarta, namun banyak terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Diantaranya adalah kota Yogyakarta yang notabenenya sebgai kota pelajar, sudah sering terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan. Kemacetan ini sering terjadi saat pagi hari ketika warga sedang melakukan aktivitasnya menuju tempat kerja, berangkat sekolah, menuju kampus, maupun tempat lainnya.
Salah satu contohnya adalah di Jalan Ngasem. Hampir setiap pagi jalan ini ramai akan kendaraan.Tidak hanya kendaraan pribadi, mobil-mobil angkutan barang pun banyak melintasi jalan kecil ini dan berhenti untuk menurunkan maupun menaikkan barang. Tidak hanya di Jalan ngasem, hal serupa pun kerap terjadi di jalan Gejayan. Tepatnya, di sekitar Pasar Demangan. Kemacetan puncak terjadi saat para warga berbelanja dan memarkirkan kendaraannya di ruas jalan tersebut sampai menghabiskan sekitar sepertiga dari ruas jalan. Ruas jalan menjadi penuh dengan kendaraan yang sedang parkir dan menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut. Sedangkan di sisi lain banyak warga yang berlalu-lalang untuk memulai aktivitasnya di pagi hari menuju tempat kerja, sekolah, maupun kampus mereka masing-masing.
Hal seperti ini tidak hanya terjadi pada pagi hari, pada siang ataupun sore hari pun kerap terjadi saat jalan ramai akan kendaraan yang berlalu-lalang. Pada siang hari biasanya jalan ramai akan kendaraan yang belalu-lalang untuk mencari makan siang, sedangkan pada sore hari jalan ini ramai pada saat jam pulang sekolah dan jam pulang kerja. Motor dan mobil yang hendak melintasi jalan tersebut terhambat oleh aktivitas mobil angkutan barang dan kendaraan-kendaraan yang parkir di pinggir jalan dan memenuhi ruas jalan. Pada Jalan Ngasem dan Jalan Gejayan depan Pasar Demangan ruas jalannya kecil sehingga ketika ruas jalan digunakan untuk parkir tentulah ruas jalan ini akan penuh sesak dengan kendaraann.
Banyak sekali pengunjung pasar yang parkir di ruas jalan ini, bahkan tidak sedikit yang memarkirkan kendaraanya sembarangan sehingga menutup ruas jalan yang ada.Kondisi yang sangat memprihatinkan, kota Yogyakarta sekarang tidak jauh berbeda dengan kota Jakarta. Kemacetan sering terjadi di beberapa ruas jalan.
Seharusnya pemerintah menindak lanjuti hal ini. Karena kemacetan seperti ini sangat menghambat aktivitas warga lainnya.Alangkah baiknya bila Pasar Demangan di alokasikan ke tempat yang lebih luas, atau mungkin Pasar Demangan dibuat lebih menjorok ke dalam kampung dan ditata sedemikian rupa serta disedikan lahan parkir yang layak sehingga tidak lagi memenuhi ruas jalan tersebut dan menggangu aktifitas pengguna jalan. Seperti yang sudah terjadi pada Pasar Jejeran yang ada di Wonokromo Bantul. Awalnya aktivitas Pasar Jejeran sangat mengganggu aktivitas warga lainnya karena sering menyebabkan kemacetan seperti yang terjadi pada Pasar Demangan. Karena mengganggu, maka pasar jejeran pun di alokasikan lebih menjorok ke dalam kampung dan jalan pun tidak lagi terhambat oleh kemacetan yang disebabkan oleh aktivitas pasar.
Begitu juga dengan pertokoan di Jalan Ngasem, alangkah baiknya bila para pedagang yang berada di Jalan Ngasem diberikan pengertian agar tidak melakukan aktivitas penurunan atau pengangkutan barang pada jam-jam ramai kendaraan berlalu-lalang.Dan untuk para pengunjung seharusnya memarkirkan kendaraannya pada parkiran yang telah disediakan di pasar ngasem. Atau mungkin pemerintah memberikan ruang untuk parkir bagi para pengunjung.Sehingga kemacetan pun bisa dihindari. Alangkah indahnya bila pasar ngasem yang sudah tertata rapih diikuti dengan penataan di ruas jalan Ngasem yang banyak berdiri toko-toko dan warung makan.
Semoga bermanfaat :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H