Mohon tunggu...
Estiee Syftrii
Estiee Syftrii Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program peer support,Bimbingan konseling,dan layanan psikososial

18 Januari 2025   11:46 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Program Peer Support, Bimbingan Konseling, dan Layanan Psikososial di Sekolah: Meningkatkan Kesejahteraan Siswa

Pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran akademik, tetapi juga dengan pengembangan kesejahteraan sosial dan emosional siswa. Oleh karena itu, sekolah-sekolah saat ini semakin menyadari pentingnya menyediakan program-program yang mendukung kesejahteraan mental siswa, seperti program peer support, bimbingan konseling, dan layanan psikososial.

1. Program Peer Support

Program peer support adalah inisiatif yang melibatkan siswa untuk saling mendukung dan memberikan bantuan sosial atau emosional kepada teman sebayanya. Program ini biasanya melibatkan pelatihan bagi siswa-siswa terpilih untuk menjadi peer supporter yang dapat membantu teman-temannya mengatasi berbagai masalah, baik itu berkaitan dengan kesulitan akademik, tekanan sosial, atau masalah pribadi.

Keunggulan dari program peer support adalah menciptakan ikatan sosial yang kuat antara siswa. Siswa merasa lebih nyaman berbicara dengan teman sebaya, karena mereka lebih bisa memahami perasaan dan pengalaman yang serupa. Selain itu, program ini dapat mengurangi stigma terkait masalah kesehatan mental, karena siswa terbiasa membicarakan dan mencari dukungan untuk masalah yang mereka hadapi.

2. Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling adalah layanan yang diberikan oleh konselor atau psikolog sekolah untuk membantu siswa dalam mengatasi berbagai masalah psikologis, sosial, maupun akademik. Program ini bertujuan untuk membantu siswa mengenali potensi diri, merencanakan karier, serta mengatasi kesulitan yang mereka hadapi, baik itu dalam hubungan sosial maupun dalam prestasi belajar.

Dalam bimbingan konseling, siswa diberi kesempatan untuk berbicara secara pribadi dengan konselor, di mana mereka bisa mengungkapkan perasaan dan mencari solusi atas permasalahan yang ada. Bimbingan ini tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi juga dalam kelompok untuk mengatasi masalah yang lebih umum, seperti stres, bullying, atau masalah keluarga.

3. Layanan Psikososial

Layanan psikososial di sekolah bertujuan untuk mendukung kesejahteraan mental dan emosional siswa dalam konteks sosial mereka. Ini termasuk layanan yang membantu siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah, membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya, dan mengatasi tantangan psikologis yang mungkin muncul dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Layanan psikososial juga melibatkan pelatihan keterampilan hidup, seperti keterampilan komunikasi, pengelolaan stres, dan pemecahan masalah. Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan alat yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan dan memfasilitasi perkembangan sosial yang sehat.

Manfaat Program Ini

Keberadaan program peer support, bimbingan konseling, dan layanan psikososial di sekolah memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kesejahteraan emosional siswa dan mengurangi tingkat stres.
  • Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk kehidupan mereka.
  • Meningkatkan rasa percaya diri dan keseimbangan mental siswa.
  • Mengurangi perundungan (bullying) dan meningkatkan hubungan antar siswa.
  • Memfasilitasi komunikasi yang lebih terbuka mengenai isu-isu kesehatan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun