Mohon tunggu...
Estiee Syftrii
Estiee Syftrii Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Moral oleh Lewrence Kohlberg

18 Januari 2025   08:03 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:03 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 9. Teori Perkembangan Moral oleh Lawrence Kohlberg

Lawrence Kohlberg mengembangkan teori tentang bagaimana individu berkembang dalam membuat keputusan moral. Teori ini berakar pada penelitian Jean Piaget tentang perkembangan moral, namun Kohlberg memperluasnya menjadi lebih sistematis. Dia menyatakan bahwa perkembangan moral terjadi melalui tahapan-tahapan yang bersifat universal dan progresif, di mana setiap individu bergerak dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia dan pengalamannya.

Tahapan Perkembangan Moral Kohlberg

Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing terdiri dari dua tahap:

1. Tingkat Prakonvensional (Usia Anak-anak)
Pada tingkat ini, moralitas didasarkan pada konsekuensi langsung dari suatu tindakan.

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Anak mematuhi aturan untuk menghindari hukuman. Keputusan moral didasarkan pada otoritas eksternal. Contoh: Anak tidak mencuri karena takut dihukum.

Tahap 2: Orientasi Instrumental
Anak mulai memahami bahwa tindakan tertentu dapat menghasilkan imbalan. Keputusan moral didasarkan pada apa yang menguntungkan dirinya sendiri.

2. Tingkat Konvensional (Remaja hingga Dewasa Awal)
Pada tingkat ini, moralitas didasarkan pada norma sosial dan keinginan untuk menjaga hubungan yang harmonis.

Tahap 3: Orientasi Interpersonal
Individu bertindak untuk menyenangkan orang lain dan mendapatkan persetujuan sosial. Contoh: Anak membantu temannya agar dianggap baik oleh gurunya.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban
Moralitas didasarkan pada mematuhi aturan demi menjaga tatanan sosial. Misalnya, seseorang tidak melanggar hukum karena itu dianggap mengganggu ketertiban.

3. Tingkat Pascakonvensional (Dewasa Dewasa)
Pada tingkat ini, moralitas melampaui aturan sosial dan lebih banyak dipandu oleh prinsip-prinsip etika universal.

Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial
Keputusan moral mempertimbangkan hak asasi manusia dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, mendukung perubahan hukum yang dianggap tidak adil.

Tahap 6: Prinsip Etika Universal
Individu bertindak berdasarkan prinsip moral yang universal, seperti keadilan, martabat, dan persamaan hak. Tahap ini jarang dicapai oleh kebanyakan orang.

Aplikasi Teori Kohlberg dalam Pendidikan

1. Diskusi Dilema Moral: Guru dapat menggunakan situasi atau cerita yang menggambarkan dilema moral untuk mendorong siswa berpikir kritis.

2. Mengajarkan Nilai Sosial: Siswa diajak memahami pentingnya aturan dan norma untuk menjaga harmoni sosial.

3. Pengembangan Empati: Dengan memahami perspektif orang lain, siswa belajar membuat keputusan moral yang mempertimbangkan dampak terhadap orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun