Mohon tunggu...
Estie Dwi Noeraeni
Estie Dwi Noeraeni Mohon Tunggu... Guru - Guru TKIT As Salaam Mijen Kota Semarang

Seorang guru TK atau Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Urban Farming Sarana Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

3 November 2023   22:16 Diperbarui: 3 November 2023   22:34 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumentasi TKIT As Salaam Mijen

                                                                                Urban Farming Sarana Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

          Urban farming, atau pertanian perkotaan, adalah cara yang menarik untuk mengajarkan anak-anak tentang pertanian dan keberlanjutan di lingkungan perkotaan dengan lahan yang sempit. Melibatkan anak-anak dalam urban farming dapat memberikan pengalaman yang mendidik dan sekaligus menyenangkan. Hal tersebut telah kami lakukan di sekolah TKIT As Salaam Mijen Kota Semarang dimana dengan keterbatasan lahan yang kami miliki tidak menghalangi kami untuk melakukan urban farming.

Urban farming atau pertanian perkotaan memiliki sejumlah manfaat penting bagi pembelajaran anak usia dini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa urban farming penting untuk anak-anak dalam tahap perkembangan tersebut:

1.Pemahaman tentang Sumber Makanan: Urban farming membantu anak-anak memahami asal-usul makanan mereka. Mereka belajar bahwa makanan tidak hanya berasal dari toko atau pasar, tetapi juga dapat ditanam dan dipanen di lingkungan mereka sendiri. Ini membantu mereka menghargai makanan dan proses produksinya.

2.Pendidikan Lingkungan: Anak-anak belajar tentang lingkungan dan alam melalui urban farming. Mereka dapat memahami pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan perkotaan dan berkontribusi pada perlindungan alam.

3.Keterampilan Pertanian: Urban farming mengajarkan anak-anak berbagai keterampilan pertanian, seperti menanam, merawat, dan memanen tanaman. Ini membantu mereka mengembangkan pemahaman tentang siklus hidup tanaman dan keterampilan praktis yang berguna.

4.Pengembangan Keterampilan Kognitif: Melalui pengamatan dan interaksi dengan tanaman, anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif seperti observasi, perbandingan, dan pemecahan masalah. Mereka belajar tentang perbedaan antara berbagai jenis tanaman, musim tanam, dan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman.

5.Keterampilan Sosial: Urban farming juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bekerja sama dalam kelompok. Mereka belajar berbagi tanggung jawab, berkomunikasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

6.Pengalaman Praktis: Melalui urban farming, anak-anak mendapatkan pengalaman langsung yang mendalam tentang pertanian dan alam. Pengalaman praktis seperti ini dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan melekat dalam pikiran mereka.

7.Koneksi dengan Makanan Sehat: Anak-anak yang terlibat dalam urban farming cenderung lebih terhubung dengan makanan sehat. Mereka belajar bahwa makanan segar yang mereka tanam sendiri lebih baik daripada makanan olahan yang dikemas.

8.Penghargaan pada Kerja Keras dan Kesabaran: Urban farming mengajarkan anak-anak tentang usaha, kesabaran, dan ketekunan. Mereka dapat melihat bagaimana perawatan dan perhatian yang diberikan pada tanaman menghasilkan hasil yang bermanfaat.

9.Pendidikan Keberlanjutan: Urban farming juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengajarkan anak-anak tentang keberlanjutan dan pentingnya merawat bumi. Mereka belajar mengenai penghematan sumber daya, pengelolaan limbah, dan pengurangan jejak karbon

Dengan demikian, urban farming adalah alat pembelajaran yang kuat untuk anak-anak usia dini, yang dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang makanan, lingkungan, serta keterampilan praktis dan sosial yang akan membantu mereka sepanjang hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun