Faber Castell punya produk bagus dan keren? Selain Pensil, ada juga Connector Pen dan Creative Marker Pen  ya? Penasaran, lantas akupun  melihat buku mewarnai aneka bentuk, yang rada sulit dan rumit sepertinya. Itulah yang aku tangkap saat pertama kali menemukan buku mewarnai ini, wow ternyata yang ini  untuk orang dewasa lho, cocok untukku! Wah, menyesal juga rasanya, aku baru tahu ada buku Colouring for Relaxation,begitulah.. sudah lama sekali aku tidak ke toko buku.Â
Padahal, apa yang sebenarnya aku cari toh? Usia sudah 46 tahun  seperti sekarang ini, mengapa masih saja kepingin  ke toko buku? Kata ibuku, mata juga sudah rabun dekat alias plus, kalau ingin membaca , harus pakai kacamata dahulu. Bukankah merepotkan? Hmm..ternyata ibuku mengira yang namanya ke toko buku, pasti akan mencari buku bacaan. Wah Bu, kurang tepat. Aku kesini karena ini mencari buku mewarnai hehe..
Ibuku manggut-manggut. Akhirnya beliau tersenyum. Menyadari aku, anaknya ini memang sedari kecil senang menggambar dan mewarnai. Nilai menggambar dan mewarnaiku saat bersekolah dahulu, selalu bagus. Haha..menurutku biasa saja, karena dimasa dulu jarang sekali ada lomba menggambar dan mewarnai seperti sekarang ini. Kami, murid-murid SD dan SMP di tahun 80 an, tidak mudah untuk bisa mengikuti lomba, disamping penyelenggaranya yang masih jarang sekali. Hingga rasanya kami dahulu tidak begitu kreatif dan kurang percaya diri.
Selain kegiatan menggambar dan mewarnai --yang dulu biasa aku lakukan-, setelah dewasa, atau tepatnya mulai masa kuliah hingga sekarang, kecintaan terhadap seni dan kreativitas tetap tinggi. Di usia 40 tahunan, aku masih  ikut kursus menjahit, belajar membuat aneka kerajinan tangan dan mendengarkan musik. Wah, rasanya hidup ini terasa indah dan bersemangat jika bisa melakukan sesuatu yang kita sukai. Kalau lagi bete, segera aku alihkan dengan salah satu kegiatan-kegiatan tadi.
Saat galau,biasanya laptop atau buku catatan harian menjadi curhatanku. Menulis dan menulis, terus menulis apa-apa yang disukai dan tidak disukai. Semakin kusadari manfaat menulis dengan tangan antara lain :
Sensasi menyenangkan
Meningkatkan kreatifitas
Keseimbangan otak kanan dan kiri
Menbantu tetap fokus dan
Mempertajam daya ingat
Kata orang, wajahku terlihat lebih awet muda lho, masih seperti waktu dulu saat remaja (masa sih?) Apakah karena seni yang ada itu? Wah, geer nih. Padahal tidak juga kok. Hanya saja yang aku rasakan, jiwa yang selalu muda, itu dia.
Aku pikir semua ini karena seni berguna juga untuk manula, diantaranya untuk meningkatkan memori, kepercayaan diri, memberikan rasa tenang/relaksasi, mengurangi stress, meningkatkan komunikasi dan sosialisasi, melatih motorik dan menyehatkan jasmani serta mencegah kepikunan.
Tentu saja kegiatan seni yang kini aku lakukan bukan menggambar layaknya anak-anak. Kan jarang juga ada lomba menggambar untuk orang tua ya, hahaha. Yang banyak, lomba menulis. Aku bersyukur bahwa sekarang ini persyaratan peserta lomba menulis tidak dibatasi usianya. Jadi? Yup begitulah, karena aku suka menulis juga, minimal di buku diary itu, hehe. Terima kasih diucapkan untuk Faber Castell,yang  dalam artikelnya, aku temukan beberapa manfaat menulis dengan tangan seperti disebutkan diatas.
Seni itu indah dan menyejukkan. Bermanfaat bagi diri sendiri dan bisa dirasakan oleh orang lain, minimal melalui hasil karya seni kita, entah berupa tulisan, gambar dan pewarnaan yang indah dan serasi. Katanya hati yang keras bisa dilembutkan dengan sesuatu yang indah. Aku ingin Indonesia bisa lebih lembut dan indah karena bangsanya menyukai seni dan keindahan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H