Beberapa makam terdapat gambar jangka dan mistar (yang memiliki makna harmoni dan keseimbangan), seperti yang terukir di plat baja menjadi menghias nisan bos pabrik baja FJH Bayer Ridder. Selain itu, lambang freemason berupa tengkorak dan tulang/memento mori dan gambar lingkaran ular yang memakan ekornya sendiri/ ouroboros, juga ditemui di beberapa nisan.
Memento mori memiliki makna: Untuk mencapai kesempurnaan abadi, orang harus mati terlebih dulu karena kehidupan yang kekal abadi ada setelah kematian. Sedangkan ourobros mengandung makna siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali (bentuk lingkaran berarti persatuan dan sesuatu yang sakral).
Di kompleks Makam Belanda Peneleh ini terdapat pula sebuah bangunan tua yang kondisinya cukup memprihatinkan, yang oleh warga setempat disebut "Omah Balung". Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan sisa tulang belulang manusia dari makam kedaluwarsa yang sudah tidak diketahui ahli warisnya atau ahli warisnya sudah tidak membayar iuran makam lagi. Makam kedaluwarsa yang tulangnya sudah diambil dan disimpan di omah balung, atau ossuarium tersebut.
Dan, akhirnya petualangan di necropolis sore itu harus segera berakhir, karena masih ada beberapa tempat bersejarah lain di Peneleh yang menanti untuk dikunjungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H