Lamunan Sebuah Kerinduan
Karya Estiandi
Detik itu, kuingat masa yang banyak cerita
Perlahan namun pasti, ku melihat setitik cahaya
Terasa erat dekapannya ditubuh mungil ini
Menyiratkan rasa syukur kepada-Nya
Awal ku pijak tanah yang penuh kerikil dan batu
Kulihat matanya penuh arti ingin berbicara
Kulit sudah mulai gosong karena teriknya sang surya
Rambut putih pun ikut menemani kemanapun kaki berjalan
Sebuah pesan yang kuingat hingga kini
Cepat pulang ya, ucapnya lirih dan penuh makna
Aku akan cepat kembali kepadamu, Ibu
Lambaian tangannya, seketika membuat tubuh ini tak berdaya
Lima tahun telah berlalu
Kita benar-benar terpisahkan oleh luasnya dunia
Masih kulihat senyum indahnya, rambut ubannya, kulit keriputnya
Kedua tanganku ingin sekali mendekapnya
Aku sudah merasakan rindu
Memandangi langit yang sama pun, tetap terasa jauh
Kutunjuk bintang jatuh yang kau lihat dan berdoa
Sepuluh meter di depan hanya ingin melihatmu, ibu
Seketika aku teringat pesan lima tahun yang lalu
Aku ingin pulang, aku ingin cepat pulang
Jika aku bisa bertemu dengan Tuhan, ku ingin sampaikan
Bahwa hidup ini adalah secangkir kopi, yang tak pernah aku minta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H