Mohon tunggu...
Estia Ningsih
Estia Ningsih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Kejarlah ilmu setinggi dan seluas-luasnya! Namun siapapun dirimu menjadi, tetaplah rendah hati! :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Evaluasi Program Kesehatan di Desa Sukanegeri

9 Oktober 2022   00:09 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:42 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Halo sobat-sobat sekalian, semoga selalu dalam keadaan sehat yaa...

Hari ini penulis akan membahas mengenai evaluasi program kesehatan masyarakat di Desa Sukanegeri. Wah itu desa yang ada di mana ya? Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak paparan di bawah ini...

Evaluasi Program Kesehatan di Desa Sukanegeri

Kesehatan merupakan hal yang paling utama dalam kehidupan, atau disebut juga dengan 'hal prioritas'. Kesehatan adalah dambaan semua orang. Tiap orang selalu berupaya untuk menjaga kesehatan tubuhnya, sehingga muncullah istilah atau frasa yang mengatakan bahwa 'Kesehatan itu sangatlah mahal'.

Kesehatan adalah suatu kondisi di saat tubuh dan jiwa terasa bugar dan nyaman. Jikalau sehat, kita dapat menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari dengan lancar. Dengan demikian, segala aspek kehidupan tidak akan ada yang terhambat ataupun mengalami permasalahan.

Mengenai kesehatan, tiap-tiap daerah memiliki prosedurnya sendiri dalam upaya menjaga kesehatan masyarakatnya. Nah, penulis di sini akan mengambil salah satu tempat sebagai pembahasan, yaitu Desa Sukanegeri. Desa Sukanegeri merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Desa ini berada di antara atau diapit oleh Desa Sugihwaras dan Desa Rantau Nipis.

Menurut keterangan yang penulis peroleh dari Tia Nurjanah, Am.Keb. (28 tahun), selaku Bidan Desa Sukanegeri pada Sabtu (8/10), tingkat kesehatan warga Desa Sukanegeri sudah berada di level yang cukup baik. Warga desa dinilai memiliki pola makan yang baik dan teratur serta cukup memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat. Namun demikian, tentu masih ada permasalahan kesehatan yang dialami warga setempat, diantaranya asam urat dan gula darah. Asam urat adalah suatu penyakit yang ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada area persendian yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Sedangkan gula darah adalah suatu penyakit dengan kondisi zat gula atau glukosa di dalam darah yang terlalu tinggi atau sebaliknya, terlalu rendah.

Adapun baru-baru ini, keluhan yang sedang ramai disampaikan warga Desa Sukanegeri yaitu batuk pilek. Penyakit ini memang sering menyerang di musim pancaroba. Meski tidak terlalu membahayakan, tetapi penyakit ini dapat mengganggu aktivitas harian manusia.

Menanggapi berbagai persoalan kesehatan di atas. Desa Sukanegeri melaksanakan kegiatan posyandu yang menyapu berbagai kalangan usia, mulai dari bayi, balita, remaja, ibu hamil sampai lansia. Bertempatkan di Kantor Desa Sukanegeri, posyandu ibu hamil dan balita dilangsungkan pada tanggal 10 setiap bulannya, sedangkan posyandu lansia pada tanggal 13, lalu disusul posyandu remaja pada tanggal 15. Dalam kegiatan posyandu ini, ada rangkaian kegiatan seperti ukur tinggi dan berat badan, tensi darah, pemberian vitamin dan makanan sehat, sharing-sharing keluhan, dan kegiatan fleksibel lainnya.

Dari banyaknya model evaluasi program, yaitu: model CIPP, Kirkpatrick, Discrepancy, Responsive, Logik, Bebas Tujuan, Kubus Tiga Dimensi, dan masih banyak lagi, salah satu model yang akan penulis gunakan kali ini ialah Model Evaluasi Discrepancy, yaitu evaluasi untuk mengetahui tingkat kesesuaian atau justru kesenjangan antara program yang dilakukan dengan kebutuhan/kenyataan yang terjadi di lapangan. Program posyandu yang meliputi berbagai rentang usia ini sudah bagus, sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Mengapa demikian? Karena kebutuhan yang terlihat di lapangan tidak lepas dari keluhan penyakit yang menyerang masyarakat. Di saat sakit, utamanya penyakit yang cukup berat, masyarakat akan kebingungan akan melakukan tindakan apa. Nah disinilah suatu solusi dibutuhkan. Dengan adanya program posyandu multi usia, tenaga kesehatan melalui bidan desa tentunya akan mengetahui keluhan atau hal ganjal apa yang tengah dirasakan masyarakat, dengan begitu penyakit-penyakit bisa terdeteksi dengan lebih cepat, sehingga tim kesehatan lebih siaga dan bergerak cepat ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada warga setempat. 

Selain pelaksanaan posyandu, kegiatan sosialiasi/penyuluhan tentunya perlu digiatkan lagi oleh para tim kesehatan setempat. Topik penyuluhan yang mungkin diadakan jika melihat dari kebutuhan di Desa Sukanegeri yakni penyuluhan terkait pola makan, olahraga, sanitasi, pengelolaan sampah dan lingkungan, pencegahan dan mengatasi stunting (gizi buruk), ataupun ilmu mengenai pencegahan terjangkitnya penyakit gula darah dan asam urat. Tujuannya adalah agar pemahaman terkait pentingnya pola hidup sehat bisa lebih merata, tidak hanya dipahami oleh kaum wanita yang sering posyandu saja, tetapi kaum laki-laki juga, apalagi seorang ayah. Sosok ayah juga perlu memahami pola hidup sehat untuk dirinya, anaknya, dan keluarganya, agar terciptanya suatu keseimbangan gender dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan nasional. 

Selain dari itu, tiap-tiap warga masyarakat tentunya perlu sadar untuk meningkatkan partisipasinya dalam berbagai program kesehatan yang diadakan tim kesehatan atau pemerintah. Jangan hanya acuh tak acuh bahkan enggan turut serta hanya karena alasan kesibukan. Peranan kesehatan itu dimulai dari diri pribadi dulu baru dari orang lain. Kalau bukan kita yang peduli terhadap tubuh kita, siapa lagi? Kalau bukan sejak dini? Mau kapan lagi? Pencegahan juga lebih baik daripada pengobatan. Ayoo ikuti berbagai program kesehatan yang digalakkan. Jadilah warga negara yang patuh, mulai dari pemenuhan rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri.

Nah teman-teman, itulah tadi sekelumit pembahasan yang dapat saya sampaikan. Jangan lupa untuk menyempatkan mengamati program kesehatan di sekitar tempat kita tinggal, apakah sudah baik atau belum, apakah kita sudah turut berpartisipasi atau belum sama sekali. Sekian dari penulis, mohon maaf atas segala kekurangan. Sampai jumpa kembali... Terima kasih.

Wassalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun