Proses mengaspal yang dilakukan warga dimulai dari membersihkan jalan terlebih dahulu, dengan sapu lidi misalnya, selanjutnya membuka drum yang berisi aspal cair, baru kemudian diangkut menggunakan ember dan dituangkan diatas jalan semen secara berurutan, serta diratakan menggunakan sapu lidi.
Adapun jalan yang diaspal ini lebih kurang sepanjang 100 meter, dengan pendanaan yang berasal dari dana/anggaran desa. Di Desa Tangsi Agung ini juga terkadang ada gotong royong pembangunan jalan yang anggarannya berasal dari sumbangan antar warga itu sendiri loh teman-teman, biasanya yakni ketika membangun jalan menuju kebun atau jalan yang bukan merupakan akses utama di desa. Sumbangan warga itu biasanya berupa bahan bangunan, seperti semen, pasir, batu koral, air, ataupun berupa uang.
Dengan masih kentalnya budaya gotong royong seperti cerita di atas ini semoga bisa menjadi motivasi dan pembelajaran bagi kita semua, khususnya bagi generasi pemuda saat ini untuk selalu bekerja sama dan saling tolong-menolong antar sesama serta selalu melestarikan keanekaragaman budaya yang dimiliki negeri tercinta kita ini, Indonesia.
Nah teman-teman, itulah tadi cerita/pembahasan penulis terkait salah satu bentuk/contoh kegiatan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga bisa cukup menginspirasi yaa.
Mungkin sekian dari penulis, mohon maaf jika ada kesalahan ataupun kekeliruan, sampai jumpa kembali... Terima kasih
Wassalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H