Mohon tunggu...
Esti Baroro Robiyani
Esti Baroro Robiyani Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 2 Yogyakarta - Mahasiswa PPG Daljab Kategori II Tahun 2022

Mitra BPS Bantul 2016-2018; Guru Bahasa Indonesia di SMKN 2 Yogyakarta; Mahasiswa PPG Daljab Kategori II UAD 2022, Editor Bahasa di CV. Amanah Creative Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Pratice: Menghilangkan Steorotip "Momok" dalam Kegiatan Pembelajaran Teks Karya Ilmiah

8 Desember 2022   16:12 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terkait dengan hal tersebut, saya akan berbagi pengalaman saya menyelesaikan dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Ada beberapa tahapan yang saya lalui sehingga saya bisa mengubah mindset peserta didik terhadap pembelajaran karya ilmiah yang menjemukan menjadi menyenangkan dan memiliki kemanfaatan jika dipelajari. 

Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan adalah dengan melakukan pendekatan personal sebelum pelaksanaan pembelajaran baik pada peserta didik maupun pada guru mapel pada hari dimana saya mengajar. Hal ini untuk meminimalisir dan menyikapi permasalahan teknis terkait mata pelajaran bahasa Indonesia yang diapit mata pelajaran lain. Hal ini penting karena kadang hal ini memiliki potensi membuat siswa sudah merasa lelah sebelum pembelajaran berlangsung.

Langkah kedua yang dilakukan adalah dengan memberikan motivasi kepada peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung (misal melalui tayangan video motivasi) serta pemberian berbagai contoh manfaat dari mempelajari materi pembelajaran karya ilmiah yang dapat diimplementasikan oleh peserta didik di kehidupan sehari-hari sebagai aksi dan solusi untuk mengatasi masalah motivasi dan minat baca yang rendah untuk membaca karya ilmiah.

Berkaitan dengan media dan model pembelajaran, saya membuat media pembelajaran yang menarik dan konseptual serta memiliki faktor kedekatan dengan kebutuhan peserta didik sehingga materi karya ilmiah lebih mudah dipahami dan peserta didik merasa senang saat belajar serta tidak merasa terbebani oleh materi pembelajaran.

Setelah peserta didik diajak berkomunikasi, dan diberikan motivasi baik secara langsung maupun melalui video motivasi yang menarik, peserta didik jadi lebih termotivasi dan merasa menyukai kegiatan membaca. Penggunaan metode problem based learning juga dapat meningkakan daya pemahaman peserta didik terhadap materi dan menjadaikan materi karya ilmiah idak lagi dianggap momok bagi mereka. Adapun penggunaan media pembelajaran dan LKPD yang menarik ternyata juga membuat daya baca peserta didik meningkat.

Dari teman sejawat yang melihat video proses pembelajaran saya juga memberikan komentar positif terkait pemilihan model pembelajaran dan pembuatan media yang menarik yang saya terapkan karena ternyata dapat meningkatkan motivasi terhadap materi pembelajaran dan mengakibatkan siswa menjadi lebih mudah memahami materi dan merasa senang terhadap materi pembelajaran.

Dengan melakukan berbagai langkah aksi dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut, dapat disimpulkan ternyata hasilnya efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada serta memiliki dampak positif. Peserta didik menjadi lebih semangat saat mempelajari materi karya ilmiah, lebih kondusif dalam proses pembelajaran, dan materi pembelajaran dapat terserap dengan baik oleh peserta didik, dibuktikan dengan hasil post test yang baik saat treathment ini diterapkan. Selain hal itu, muncul perasaaan dalam diri peserta didik untuk mau mencoba dan menyukai kegiatan membaca meskipun pada awalnya harus dikondisikan terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun