Mohon tunggu...
Esti Rahayu
Esti Rahayu Mohon Tunggu... Guru - guru bk sma

saya peduli siswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ruang Kolaborasi Modul 3.1, Pengambilan Keputusan

11 April 2023   07:41 Diperbarui: 11 April 2023   07:48 3204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita tersebut memuat dilema etika. Di satu sisi, guru harus memilih apakah tidak memberikan nilai kepada peserta didik karena yang bersangkutan tidak mengerjakan tugas. Konsekuensinya sudah dapat dipastikan murid tersebut tidak berhasil dalam pembelajaran dan sekolahnya. Hal ini sesuai dengan prinsip rasa keadilan (justice) di mana semua murid yang belum mengerjakan dan menyelesaikan tugas dalam pembelajarannya seharusnya tidak mendapatkan nilai. Akan tetapi, prinsip ini bertentangan dengan rasa kasihan (mercy) mengingat kondisi nyata yang ditemui di lapangan di mana murid yang bersangkutan tidak mendapatkan haknya sebagai anak dalam hal pengasuhan dan edukasi dari keluarga.

Jika murid ini tidak diberikan nilai sehingga tidak bisa melanjutkan pembelajaran dan pendidikannya, maka masa depannya menjadi taruhan. Tetapi jika dia diberi nilai, maka akan membangun pandangan buruk bagi sekolah, bahwa tak mengerjakan tugas pun bisa lulus, sehingga kemungkinan ditiru oleh teman-temannya.

Perlu diingat bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan ada konsekuensi yang mengikutinya. Oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan pada rasa tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

Dalam kasus ini nilai-nilai yang saling bertentangan adalah adil dengan tidak memberi nilai kepada murid V atau diberi nilai karena kasihan kepada murid V.

Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

Orang-orang yang terlibat dalam situasi ini adalah murid V, orang tua, wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran.

Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

  • Murid V tidak pernah mendapat dukungan, arahan, dan motivasi dari orang tua
  • Murid V jarang masuk sekolah dan tidak pernah mengumpulkan tugas belajarnya
  • Murid V memutuskan untuk pindah sekolah sesuai dengan harapannya.

Pengujian benar atau salah

  • Uji Legal
  • Dalam kasus ini tidak terdapat pelanggaran hukum. Situasi yang dihadirkan yaitu benar lawan benar yang merupakan konsep dilema etika.
  • Uji regulasi
  • Dalam kasus ini ada pelanggaran terhadap peraturan sekolah yaitu berkaitan dengan aturan pemberian nilai.
  • Uji Institusi
  • Dalam kasus ini ada hal yang salah, yaitu perasaan tidak enak dengan apapun keputusan yang diambil.
  • Uji Publikasi
  • Ada perasaan tidak nyaman karena sudah melanggar peraturan dan etika moral yang kita pedomani yaitu menjunjung tinggi nilai kebenaran. Dan jika terpublikasi menjadi tidak nyaman karena orang lain belum tentu tau apa masalah yang sebenarnya.
  • Uji Panutan
  • Tetap memberian nilai kepada anak yang bersangkutan.

Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.

Paradigma yang terjadi pada situasi ini adalah rasa keadilan lawan rasa kasihan dan jangka pendek lawan jangka panjang.

  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan
  • Di satu sisi, guru harus memilih apakah tidak memberikan nilai kepada peserta didik karena yang bersangkutan tidak mengerjakan tugas. Konsekuensinya sudah dapat dipastikan murid tersebut tidak berhasil dalam pembelajaran dan sekolahnya. Hal ini sesuai dengan prinsip rasa keadilan (justice) di mana semua murid yang belum mengerjakan dan menyelesaikan tugas dalam pembelajarannya seharusnya tidak mendapatkan nilai. Akan tetapi, prinsip ini bertentangan dengan rasa kasihan (mercy) mengingat kondisi nyata yang ditemui di lapangan di mana murid yang bersangkutan tidak mendapatkan haknya sebagai anak dalam hal pengasuhan dan edukasi dari keluarga.
  • Jangka Pendek lawan Jangka Panjang
  • Dalam kasus ini guru harus tetap memberikan nilai agar murid bisa melanjutkan pembelajaran dan pendidikannya sebagai bekal masa depan dengan catatan tetap mengumpulkan tugas sesuai kesepakatan. Selain itu, Guru berusaha mengomunikasikan dengan orang tua untuk dapat mempertimbangkan minat belajar anak demi masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun