Miss Queen adalah ajang lomba kecantikan yang baru-baru ini digelar di Indonesia,dimana kontes ini berbeda dengan ajang kecantikan lainnya,perbedaannya peserta yang terlibat didalamnya merupakan transgender.Â
Dimana pemenang dari ajang ini akan mengikuti kontes tingkat internasional dengan nama Miss International Queen. Kontes seperti ini pertama dilakukan di Pattaya, Thailand yang merupakan negara bebas gender dan diawali penyelenggaraannya pada tahun 2004.
Maraknya pemberitaan dan dukungan pada ajang Miss Queen merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Perilaku transgender di agama manapun tidak ada yang membenarkannya.Â
Justru ajang lomba kecantikan seperti ini dapat menggerus moral generasi. Jangan sampai kontes kecantikan yang tidak lazim ini menginspirasi generasi tulang lunak untuk lebih menunjukan eksistensinya.
Kita memahami bersama dalam zaman sekuler dan liberal seperti saat ini, kita akan sulit mendapatkan filter untuk membendung perkara-perkara yang buruk.Â
Transgender yang dulunya menjadi hal tabu,sekarang dipertontonkan dengan semaraknya,jelas hal ini wujud dari liberalisasi budaya yang ada.
Diperlukan proteksi dari pemerintah untuk membendung arus liberal ini. Kita ketahui bersama perilaku menyimpang ini banyak menyasar generasi muda yang harusnya produktif dalam hal kebaikan.Â
Berfikir visioner untuk dirinya dan masa depan bangsa,bukan justru tenggelam dalam kemaksiatan yang mengaburkan masa depan.
Proteksi yang lemah dalam media sosial dan pergaulan oleh pemerintah dapat menyebabkan generasi muda akan terbawa arus L6BT yang memang sedang deras dialirkan.Â
Negara harus hadir untuk membendung arus informasi yang dianggap provokatif yang akan menjerumuskn generasi pada jurang gelap kemaksiatan. Pembatasan situs-situs atau akun yang disinyalir memprogandakan L6BT harus ditindak tegas.
Tidak kalah penting,negara harus menghapus kehidupan sekuler yang saat ini menjadi gaya hidup masyarakat. Pemisahan agama dari kehidupan menjadikan masyarakat tidak memiliki pertahanan melawan arus liberalisasi. Sedangkan kita harus memahami,benteng terkuat sebagai kontroldiri adalah benteng aqidah.Â