Mohon tunggu...
Retno Esthi Utami
Retno Esthi Utami Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati masyarakat

Masih belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kashmir Harus Merdeka dari Kebengisan Rezim India

21 November 2016   10:49 Diperbarui: 21 November 2016   11:34 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India bersiteguh untuk menggunakan cara-cara yang berbeda di Kashmir yakni dengan menjadikan generasi-generasi berikutnya terlepas dari agama mereka, atau bodoh dalam pemahaman yang benar akan Islam. Hal ini karena negara itu percaya bisa menghapuskan Islam dari Kashmir setelah beberapa tahun. Namun, hasilnya jauh dari apa yang mereka kehendaki. Kaum Muslim meningkatkan ketaatanya pada Islam, dan loyalitas pada Islam semakin kuat setelah setiap serangan ganas otoritas India terhadap Muslim, apakah serangan itu melalui penindasan, penyiksaan atau dengan gaya lain dengan pemutar balikkan fakta dan pencitraan yang salah.

Ini merupakan bagian dari penindasan dan penyiksaan yang dilakukan oleh pihak berkuasa India di Kashmir. Mengenai gaya yang lain dari pemutarbalikkan fakta dan penipuan, pihak berwenang mengeluarkan gagasan untuk menghentikan pembelajaran Quran Suci dan bahasa Arab di sekolah-sekolah negeri, selain memperkenalkan bahasa Hindi sebagai bahasa wajib. Kemudian mereka menggunakan media untuk melaksanakan kampanye intensif melawan nilai-nilai Islam dalam keluarga dan pakaian wanita.

Hal ini dilakukan dengan cara memperkenalkan alkohol di Kashmir dan undang-undang perkawinan campuran antara Muslim dan Hindu, diikuti dengan pelaksanaan keluarga berencana dengan menggunakan operasi pembedahan karena diketahui bahwa provinsi Kashmir dikenal dengan mayoritas Muslim dan telah memenangkan medali tertinggi dalam kontrol kelahiran.

Inilah Kashmir yang menderita dan masih menderita atas kekejaman barbar yang dilakukan oleh tentara India dan polisinya terhadap Muslim di sana. Masalah ini terlihat sama dengan masalah di Palestina. Orang-orang Hindu menduduki Kashmir pada saat yang sama ketika orang-orang Yahudi dan Palestina menduduki Palestina dan mendirikan sebuah negara di sana. Penguasa-penguasa Pakistan telah mengabaikan Kashmir dari segi perlindungan dan kemerdekaan wilayah itu dengan cara yang sama yang dilakukan oleh para pemimpin Arab disekitar Palestina atas negeri Palestina.

Dahulu, India termasuk dalam wilayah kekuasaan Khilafah Islam. Kemudian penjajah Inggris berhasil membubarkan wilayah tersebut dan justru menyerahkannya kepada kaum Hindu di India, yang menyebabkan kaum muslim terusir dan teraniaya. Sedangkan Pakistan, memang beberapa kali terjadi bentrok dengan India, namun usaha tersebut tidaklah cukup untuk memerdekakan Kashmir dari kekuasaan India. PBB pun diam tak melakukan apa-apa, dan OKI (Organisasi Konferensi Islam) pun tidak bisa berbuat banyak. Lalu apa solusi bagi masyarakat muslim di Kashmir ?

Derita kaum Muslim India belum juga berakhir hingga hari ini. Tanpa Khilafah, sebuah institusi penjaga dan pelindung umat, kaum Muslim terus terhina-dinakan tanpa kemuliaan. Sementara, penjajah Barat telah berhasil memecahbelah kaum Muslim dengan batas-batas semu nasionalisme. Para penguasa negeri-negeri Muslim pun diam, sedangkan tentara-tentaranya hanya dijadikan sebagai hiasan, tak sedikitpun mereka tergerak untuk membebaskan segera saudara mereka dari cengkraman penjajah.

Dimuat di http://www.visimuslim.net/2016/11/kashmir-harus-merdeka-dari-kebengisan-rezim-india.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun