Hari libur, waktunya bersantai. Menikmati waktu bersama dengan keluarga yang kita cintai. Bagi saya, menikmati halaman rumah yang ditumbuhi dengan bunga-bunga sudah menyenangkan. Karena saya tidak bisa berkebun, berbagai tanaman yang saya tanam biasanya mati, maka saya memilih tanaman yang tidak mudah mati untuk menghiasi kebun saya. Bougenville, atau Bunga Kertas. Ditinggal dua minggu tidak disiram masih hidup.
Keindahan aneka warna bunga, menjadikan tanah kita, seperti buku mewarnainya Tuhan. Aneka warna bisa muncul dari tanah surga ini. Bunga yang beraneka warna hingga budaya yang beraneka ragam. Mengingatkan saya pada daerah padang pasir sana, sejauh mata memandang warnanya sama semua. Warna pasir. Bahkan masyarakatnya bajunya sama semua juga.
Mari saya ajak anda melihat buku mewarnainya Tuhan di halaman rumah saya yang kecil ini:
.
[caption id="attachment_364099" align="aligncenter" width="294" caption="dok. pri"][/caption]
.
[caption id="attachment_364100" align="aligncenter" width="522" caption="dok. pri"]
.
[caption id="attachment_364101" align="aligncenter" width="522" caption="dok. pri"]
.
[caption id="attachment_364103" align="aligncenter" width="522" caption="dok. pri"]
‘
.
[caption id="attachment_364104" align="aligncenter" width="522" caption="dok. pri"]
.
[caption id="attachment_364105" align="aligncenter" width="479" caption="dok. pri"]
.
[caption id="attachment_364106" align="aligncenter" width="294" caption="dok. pri"]
.
[caption id="attachment_364108" align="aligncenter" width="522" caption="dok. pri"]
.
Selalu ada yang bisa disyukuri, kan?
.
- Esther Wijayanti -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H