Mohon tunggu...
Esther Lima
Esther Lima Mohon Tunggu... -

No Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menanggapi Tulisan Pepih Nugraha tentang Anjing Kecebur Selokan

13 Februari 2015   18:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanggapi tulisan profokatif Pepih Nugraha yang meramu premis sana sini ditambah bumbu emosi dikurang riset, lalu dijadikan kesimpulan, diramu dalam artikel 3 Muslim Tewas Ditembak Media Barat Itu Bukan Berita, lebih bernuansa menebar fitnah untuk menimbulkan keresahan di masyarakat karena di HL kan oleh admin, ketimbang sebuah artikel.

Artikel bunuh diri kredibilitas seorang Pepih Nugraha, sedemikian rupa sehingga Oppa Jappy mengemukakan kecurigaannya bahwa akun Pepih Nugraha sedang dibajak orang.

Karena isinya ngawur, saya hanya hendak menyoroti statemen dalam artikel tersebut, “bahkan mungkin peristiwa seekor anjing yang tercebur ke selokan masih layak diberitakan di CNN atau The New York Times”.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada orang yang sudah meninggal, namun kang Pepih ini terlalu mengecilkan peran anjing di masyarakat non muslim.

Anda ingat anjing legendaris bernama Hachiko? Seekor anjing yang setiap hari selama lebih dari 9 tahun menanti pemiliknya di setasiun kereta. Tapi pemiliknya tidak pernah kembali, karena dia meninggal di tempatnya bekerja. Pemiliknya adalah Professor Hidesaburo Ueno, seorang professor di University of Tokyo, yang meninggal dunia saat memberi kuliah. Patung Hachiko didirikan di Shibuya Station untuk memberi pesan moral kepada masyarakat mengenai kesetiaan.

Tahun ini, untuk memperingati 90 tahun meninggalnya Professor Ueno, dan 80 tahun meninggalnya Hachiko, University of Tokyo memasang patung tembaga Professor Ueno yang akhirnya bertemu dengan Hachiko.

Setia.

Itu adalah sifat dasar anjing yang harus diteladani oleh manusia. Terutama orang Indonesia. Masyarakat kita krisis kesetiaan. Banyak orang-orang yang tidak setia dengan tanggung jawab yang diberikan kepada dirinya. Dipercayakan uang sedikit, ditilep setengahnya. Dipercayakan uang lebih banyak, ditilep juga setengahnya. Kalau nggak ada yang lihat, ditilep semuanya.

Jangankan punya pasangan di rumah menanti anda pulang kerja setiap hari, pasangan selingkuh banyak sekali. Kalau ketahuan, maka sudah nikah bawah tangan dijadikan alasan pembenaran. Yang penting sah di mata Tuhan katanya. Tidak sah di mata negara, anak dan istri emangnya dipikirin.

Belajarlah dari anjing. Anjing setia. Tidak pernah selingkuhi anda. Dia akan menjaga pemiliknya dengan nyawanya. Oleh karenanya, kalau ada anjing setia kecebur selokan, beritanya akan sama diliputnya dengan manusia kecebur selokan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun