Mohon tunggu...
Esther Roselyna Gultom
Esther Roselyna Gultom Mohon Tunggu... -

Guru Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru??

17 Oktober 2014   21:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi Guru ??

Saya lulusan Teknik Sipil dari sebuah perguruan tinggi swasta i Bandung, tidak dan pernah terpikir di dalam benak saya kalau saya akan menjadi seorang pengajar, seorang guru yang menurut kabar penghasilannya tidak seberapa. Tapi kenyataannya berubah dari diri saya, yang tadinya bekerja di kantor dengan gaji yang besar, sekarang berubah menjadi seorang guru dengan penghasilan yang jauh dibawah ketika saya bekerja di kantor.

Suatu ketika salah seorang tante saya yang berprofesi guru SD sedang sakit, dan dia meminta saya menggantikannya untuk sementara waktu,  saya tidak bisa menolak ,apalagi waktu itu tante harus dirawat di rumah sakit.

Hari pertama menjadi seorang  guru.........waduh stresnya bukan main, apalagi yang saya hadapi anak-anak SD, pas pelajaran ada yang menangis ,ada yang bernyanyi, dan  sebagainya, tapi beruntung pada saat seperti itu guru yang piket membantu saya untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya hari pertama saya anggap berhasil. Selama seminggu saya mengajar, sampai tante sembuh lagi. Setelah kejadian itu saya mulai berpikir,  gimana kalau jadi guru beneran ya.......?  Dan ternyata Tuhan mendengar saya, sebulan kemudian saya ditawarin mengajar di salah satu SMA Swasta, saya terima itu dan saya mengundurkan diri dari kantor tempat saya bekerja.

Hari pertama mengajar saya bisa menyesuaikan diri dengan murid-murid , karena yang saya hadapi sekarang anak-anak SMA. Banyak hal yang saya alami ketika mengajar, terutama masalah anak-anak SMA sekarang, belajar, pacaran, dimarahi orang tua , kabur dari rumah, dan sebagainya. Ada satu hal yang membuat saya tetap ingin menjadi guru, yaitu ketika saya bisa menyelesaikan masalah yang terjadi antara murid dan orang tuanya, saya harus jadi penengah diantara mereka, murid-murid saya perlu saya untuk menjadi orangtua mereka di sekolah. Sampai hari ini orang tua yang anak-anaknya pernah menjadi murid saya tetap berkomunikasi dengan saya, kadang ada orang tua yang bilang, ibu masih ngajar di sekolah itu kan ? Saya mau nitip anak saya di sekolah itu .........saya pikir kalau kita bisa menjadi orang tua kedua untuk murid-murid di sekolah, pasti setiap orang tua mau mempercayakan anak-anak mereka pada kita untuk di didik menjadi seorang anak yang baik, itulah salah satu hal yang menyebabkan saya tetap menjadi guru sampai saat ini.

{ Tugas diklatonline matematika }

Tulisan ini adalah tugas diklat online PPPPTK Matematika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun