Mohon tunggu...
drg.  Ester Surbakti
drg. Ester Surbakti Mohon Tunggu... Dokter - Bekerja di Poli Gigi Rumah Sakit dan juga Berpraktik Mandiri

Artikel postingan saya akan membahas seputar kesehatan gigi dan mulut

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gigi Susu Harus Dirawat!

1 Juli 2022   20:18 Diperbarui: 8 Juli 2022   20:35 3394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari dentalcentr.com.ua

PERIODE PERTUMBUHAN GIGI MANUSIA

Proses pertumbuhan gigi manusia dimulai sejak dari janin berusia 10 minggu. Oleh karena itu, tindakan untuk 'memperhatikan' kesehatan gigi seharusnya sudah dimulai orang tua sejak masih mengandung. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalsium dan vitamin.

Gigi susu biasanya mulai terlihat saat anak memasuki usia 6 bulan (kadang lebih cepat atau lebih lambat). 

Pertumbuhan gigi susu dimulai dari gigi seri bagian bawah lanjut ke gigi seri bagian atas, kemudian disusul oleh gigi-gigi lain sampai berjumlah 20 gigi. Proses pertumbuhan gigi susu umumnya selesai dalam 2 tahun. 

Sumber foto: Theurbanmama.com 
Sumber foto: Theurbanmama.com 

Gigi permanen akan mulai menggantikan gigi susu pada usia 6 tahun (ada yang lebih cepat atau lebih lambat dipengaruhi oleh banyak faktor). Masa ini disebut periode gigi campuran, di mana dalam satu mulut dapat ditemui gigi susu dan gigi permanen. 

Proses pergantian ini umumnya selesai pada usia 13 -15 tahun yang kemudian akan dilanjutkan dengan pertumbuhan gigi bungsu pada usia 17-25 tahun. 

Dari proses pergantian gigi geligi tersebut dapat disimpulkan bahwa anak akan 'menggunakan' gigi susunya selama kurang lebih 11 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami anak pada periode gigi susu bukanlah hal yang boleh diabaikan begitu saja. 

HUBUNGAN GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN

Sering dijumpai kasus di praktik dokter gigi ketika orang tua membawa anak untuk mencabut gigi susu dengan alasan sering sakit dan bengkak.

Orang tua tidak mengetahui bahwa tindakan mencabut gigi yang terlalu cepat, membiarkan gigi susu nyeri dan bengkak berulang dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen yang akan menggantikan gigi susu tersebut. 

Ilustrasi gambar dari dentalcentr.com.ua
Ilustrasi gambar dari dentalcentr.com.ua

Pada gambar terlihat bahwa jarak akar gigi susu sangat dekat dengan mahkota gigi permanen sehingga bila gigi susu terinfeksi dan bengkak berulang, maka akan mempengaruhi kalsifikasi pada mahkota gigi permanen yang terkena infeksi dari akar gigi susu sehingga gigi permanen yang tumbuh di kemudian hari juga mudah terkena karies/gigi berlubang. 

Selain itu, gigi susu juga memiliki banyak fungsi yang lain seperti:

  1. Menjaga ruang untuk pertumbuhan gigi permanen. Bila gigi susu dicabut sebelum waktunya, maka dapat menyebabkan hilangnya ruang untuk gigi permanen yang menggantikannya. Hal ini dapat menyebabkan kasus gigi berjejal di kemudian hari. 
  2. Sebagai stimulasi untuk pertumbuhan rahang pada anak. Tekanan yang merata yang diberikan melalui gigitan pada gigi susu ke rahang merupakan stimulasi alami pada pertumbuhan rahang anak. Jika anak sering mengunyah di satu sisi, maka dapat menyebabkan asimetris pada rahang dan wajah yang dapat mempengaruhi estetika pada anak di kemudian hari. 
  3. Mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik. Banyak survei yang menunjukkan bahwa kasus stunting sering dijumpai pada anak dengan gigi susu yang berlubang. Gigi susu yang nyeri dapat membuat anak malas makan yang kemudian dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. 

Beberapa kasus pada gigi susu yang mempengaruhi gigi permanen:

  1. Karies yang sudah mencapai dentin/pulpitis irreversible
  2. Dentoalveolar Abses Akut/Kronis
  3. Ulkus Dekubitus

MERAWAT GIGI SUSU

Selayaknya gigi permanen, gigi susu juga harus dirawat untuk mencegah timbulnya penyakit pada gigi susu. Cara yang dapat diterapkan antara lain:

  1.  Sikat gigi dua kali sehari yaitu pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Kebiasaan menyikat gigi dapat diajarkan/ diperkenalkan kepada anak sejak gigi susu mulai tumbuh. 
  2. Rutin membawa anak ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali agar anak mulai terbiasa untuk berkunjung ke dokter gigi dan dokter gigi dapat memeriksa gigi anak sedini mungkin untuk mendeteksi dan mencegah penyakit yang mungkin muncul. 

PILIHAN PERAWATAN PADA GIGI SUSU YANG RUSAK

Sumber foto: kidzdental.Co.id 
Sumber foto: kidzdental.Co.id 

Gigi susu yang rusak tidak boleh dibiarkan begitu saja dengan alasan "toh nanti ada penggantinya", karena gigi susu yang menimbulkan nyeri akan mengganggu kualitas hidup anak layaknya seperti pada orang dewasa. 

Pilihan perawatan pada gigi susu yang rusak akan direkomendasikan oleh dokter gigi anda sesuai dengan kasus yang dihadapi. 

Perawatannya dapat berupa penambalan gigi, pembersihan karang gigi, pemberian topikal fluoride, fissure sealant, perawatan saluran akar atau bahkan pencabutan yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan space maintainer sampai gigi permanen tumbuh. 

Gigi susu harus dirawat sampai digantikan oleh gigi permanen pada waktu yang seharusnya. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam hal ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun