1. Larutan jenuh iod dalam Klorofom (CHCl3)
2. Larutan standar KI 0,1 M
3. Larutan standar Natrium tiosulfat 0,02 M
4. Larutan amilum 1% (sebagai indiktor)
5. Kristal kalium iodida
Prosedur Kerja :
1. Kedalam dua buah corong pisah yang ditandai dengan tanda A dan B, secara berturutturut masukan 10 mL larutan jenuh I2 dalam CHCl3.
2. Kedalam erlenmeyer A masukan 100 mL air dan kedalam erlenmeyer B masukkan larutan KI 0,1 M.
3. Tutup kedua corong pisah tersebut dengan rapat, kemudian guncangkan secara kuat selama 30-60 menit. Sekali-kali tutup corong pisah ini dikeluarkan setelah diguncangkan.
4. Setelah tercapai kesetimbangan, dari masing-masing erlenmeyer diambil 5 mL larutan dari lapisan CHCl3. (Ingat lapisan CHCl3 berada dibawah lapisan air).
5. Pada masing-masing cuplikan ini, tambahkan 1 gram kristal KI dan 10 mL air, kemudian titrasi dengan larutan Na-tiosulfat dengan indikator 5 mL amilum. (indikator ditambahkan menjelang titik akhir titrasi pada saat larutan berwarna kuning pucat).