Mohon tunggu...
Ester Eginna Br Sihombing
Ester Eginna Br Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Katholik Santo Thomas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kesehatan Mental sebagai Indikator Keberhasilan SDM dalam Mengelola Generasi Z

17 November 2024   17:30 Diperbarui: 17 November 2024   17:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini, dunia kerja tidak hanya berfokus pada pencapaian target atau produktivitas semata. Lingkungan kerja kini semakin berkembang menjadi tempat yang memperhatikan kesejahteraan karyawan, termasuk kesehatan mental, sebagai prioritas utama. Perubahan ini terjadi seiring dengan pergeseran nilai yang dibawa oleh generasi baru, khususnya Generasi Z.

Generasi Z, yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan media sosial, memiliki pandangan yang berbeda tentang dunia kerja dibandingkan generasi sebelumnya. Bagi mereka, bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga untuk merasa aman secara emosional dan psikologis. Mereka tidak hanya mencari gaji atau fasilitas yang baik, tetapi juga menginginkan tempat kerja yang mendukung kesehatan mental mereka sebagai bagian dari kesejahteraan yang menyeluruh.

Hal ini menjadi tantangan baru bagi perusahaan, terutama bagi departemen Sumber Daya Manusia (SDM), untuk beradaptasi dengan kebutuhan generasi ini. Di tengah persaingan ketat untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, kesehatan mental kini menjadi salah satu indikator utama dalam menilai keberhasilan SDM dalam menciptakan lingkungan kerja yang ideal bagi Generasi Z.

Kesehatan mental semakin menjadi fokus utama di tempat kerja, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengungkapkan dampaknya terhadap kesejahteraan psikologis karyawan. Generasi Z, yang kini mulai mendominasi dunia kerja, memberikan perhatian lebih besar terhadap isu ini. Bagi mereka, lingkungan kerja tidak hanya tentang gaji yang kompetitif atau peluang karier, tetapi juga seberapa peduli perusahaan terhadap kesehatan mental mereka.

Generasi Z tumbuh di era digital yang penuh dengan tekanan. Media sosial, krisis global, dan tuntutan hidup yang tinggi membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, keberhasilan SDM dalam mengelola Generasi Z tidak hanya diukur dari produktivitas atau retensi, tetapi juga dari sejauh mana mereka dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan psikologis karyawan.

Peran Kesehatan Mental dalam Meningkatkan Kinerja Generasi Z di Tempat Kerja

Kesehatan mental memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung kinerja Generasi Z di tempat kerja. Generasi ini, yang tumbuh dengan berbagai tekanan sosial dan ekonomi, sangat menghargai lingkungan kerja yang peduli terhadap kesejahteraan psikologis mereka. Ketika kesehatan mental mereka terjaga, mereka akan lebih mampu berkonsentrasi, berinovasi, dan memberikan hasil kerja yang optimal.

Kesejahteraan psikologis yang baik membantu Generasi Z mengatasi stres dan tantangan yang sering muncul di dunia kerja yang serba cepat dan penuh tuntutan. Mereka yang merasa dihargai dan didukung secara emosional cenderung lebih termotivasi dan berkomitmen pada pekerjaan mereka. Ini berdampak langsung pada produktivitas dan kreativitas yang mereka bawa ke dalam tim, serta meningkatkan kepuasan kerja secara keseluruhan.

Perusahaan yang memahami pentingnya kesehatan mental dan menyediakan program dukungan, seperti konseling atau pelatihan pengelolaan stres, dapat menciptakan suasana kerja yang lebih sehat. Ini bukan hanya soal memberikan ruang untuk keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional, tetapi juga menciptakan budaya yang mendukung komunikasi terbuka tentang kesehatan mental. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya mendapatkan karyawan yang lebih produktif, tetapi juga lebih loyal dan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang.

Kesimpulannya, menjaga kesehatan mental Generasi Z bukan hanya penting untuk kesejahteraan mereka, tetapi juga untuk kinerja mereka. Dengan fokus pada kesehatan mental, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, inovatif, dan berkelanjutan.

Penulis Merupakan Mahasiswa Universitas Katholik Santo Thomas Medan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun