Bondowoso, 5 Agustus 2024 – Dalam upaya memperkenalkan teknologi pertanian modern ke masyarakat pedesaan, mahasiswa KKN 108 Universitas Jember (UNEJ) melaksanakan pelatihan hidroponik bertajuk "Dari Desa Untuk Desa" di Desa Leprak, Kecamatan Bondowoso.Â
Acara yang berlangsung pada 5 Agustus 2024 ini bertujuan untuk memberdayakan warga desa melalui teknik bercocok tanam tanpa tanah, yang dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan. Pelatihan ini tidak hanya mencakup teori, tetapi juga praktek lapangan yang memungkinkan peserta untuk langsung terlibat dalam pembuatan dan pemasangan sistem hidroponik sederhana.
Pelatihan ini dihadiri oleh setidaknya 30-35 peserta yang terdiri atas PJ Kepala Desa Leprak, sejumlah aparatur Desa Leprak, Kepala Dusun, Para Pemuda, Ibu-ibu PKK, dan Kepala sekolah MA serta siswa MA dari Lembaga Pendidikan setempat. Pelatihan Hidroponik juga mendatangkan pemateri yang sekaligus menjadi owner (pemilik) Rumahku Hidroponik yang ada di Jember.
Pelatihan Hidroponik dimulai pada pukul 09.30 WIB. Sebelumnya pada saat registrasi, peserta telah diberikan konsumsi dan buku saku hidroponik yang berisikan penjelasan singkat mengenai hidroponik, penjelasan mengenai alat dan bahan yang dibutuhkan, penjelasan mengenai tiap-tiap proses, dan cara pemeliharaan hidroponik. Buku saku hidroponik diberikan ketika registrasi agar peserta pelatihan merasa tertarik dan dapat mengikuti penjelasan yang disampaikan ketika materi berlangsung.
Susunan acara pertama diawali dengan sesi pembukaan dan sambutan, kemudian pembacaan doa dengan harapan dilancarkan acara tersebut, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Bapak Yudi Arsad Pamungkas selaku owner dari Rumahku Hidroponik yang ada di Jember.
Setelah sesi penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan sesi praktek. Pada sesi ini, peserta dibagi kelompok sesuai dengan nama dusun dan lembaganya. Kelompok tersebut terdiri atas Dusun Parseh, Dusun Leprak Tengah, Dusun Leprak Atas, Dusun Gedungan, Dusun Tlogo, Dusun Menuran, dan Lembaga Pendidikan MA. Masing-masing kelompok berisikan Kepala Dusun, Ibu-ibu PKK, dan Para Pemuda, sedangkan pada lembaga pendidikan berisikan Kepala Sekolah dan 2 siswa MA.
Masing-masing kelompok mendapatkan 2 pcs bak segi, 1 pcs impraboard 18 lubang, 1 pcs impraboard 12 lubang, 2 pcs Nutrisi AB Mix 70ml, 2 buah suntikan berukuran 10 ml, 30 pcs Netpot, 30 pcs Flannel Potong, 30 pcs Rockwool, 2 Benih tanaman yaitu selada dan kangkung.Â
Pada sesi praktek ini, pemateri menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan. Pengenalan alat pertama yaitu dengan menjelaskan kegunaan TDS (total dissolved solid) yang berguna untuk mengukur jumlah partikel yang ada di dalam air. Normalnya air yang boleh diminum akan menunjukkan angka dibawah 300, jika lebih dari 300 tidak baik untuk dikonsumsi. Pada pengenalan TDS ini, peserta juga mencoba memakainya dengan melakukan pengecekan pada air mineral gelasan dan dibandingkan dengan air yang berada di Balai Desa.
