Kemudian dilanjutkan dengan proses semai, pada proses ini rockwool akan dibasahi kemudian dilubangi dan pada tiap-tiap lubang akan dimasukan benih yang telah disediakan. Setelah proses semai pemateri menjelaskan mengenai rumus ketika mencampurkan nutrisi AB Mix pada air.
Perbandingan sederhana yang digunakan adalah setiap 1 liter air dengan penambahan 1 ml nutrisi akan menghasilkan angka 200 ppm. Sesi praktek hanya sampai pada proses semai saja, selanjutkan akan dilanjutkan sendiri oleh peserta sembari menunggu proses perkembangan benih pada rockwool.
Alat dan bahan yang telah diberikan pada masing-masing dusun, akan dibawa ke dusun masing-masing dan diletakkan pada kediaman warga yang telah disepakati sebelumnya. “Setelah pelatihan hidroponik ini selesai, akan dilanjutkan monitoring pada masing-masing dusun untuk melihat perkembangan benih yang telah disemai sebelumnya”, ujar Icha selaku PIC acara tersebut.
Pelatihan hidroponik di Desa Leprak ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan pertanian modern di wilayah Bondowoso. Dengan keterampilan baru ini, diharapkan warga desa dapat memanfaatkan lahan mereka lebih efektif dan meningkatkan hasil panen. Harapannya, Desa Leprak dapat menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam menerapkan pertanian hidroponik sebagai alternatif solusi pertanian yang berkelanjutan.
