Berbicara tentang "kematian", ini mungkin tidak asing lagi kita dengar. Sebab kematian adalah sesuatu yang tidak pernah terlepas bagi kehidupan kita. Oleh karena kematian merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan setiap makhluk hidup yang ada didunia termasuk manusia. Jadi apa sebenarnya definisi kematian itu? Menurut Karl Rahne kematian merupakan salah satu peristiwa yang dialami oleh setiap manusia secara universal. Kematian merupakan hal yang paling jelas dalam hidup manusia. Kematian selalu hadir di sepanjang hidup manusia dari awal hingga akhir kehidupan.
Menarik untuk kita perhatikan apakah kematian hanya di rasakan manusia saja? Jawabannya tentu tidak,karena semua makhluk di bumi pasti mengalami kematian,baik tumbuh-tumbuhan,berbagai macam hewan,dan semua manusia. Oleh karena di mana ada kehidupan, di situ pasti ada kematian.
Namun dalam bagian ini kita hanya akan fokos kepada kematian yang dialami setiap manusia. Kematian yang di alami manusia disini merupakan akhir dari perjalanan hidup seseorang. Jika kematian dapat dikatakan sebagai akhir dari kehidupan seseorang, maka setelah mengalami kematian, seutuhnya kehidupan manusia tersebut, baik dalam bentuk tubuh, roh ataupun jiwa tidak ada lagi bersama-sama dengan kita. Tetapi anggapan ini tidak selalu dipercayai oleh masyarakat pada umumnya. Misalnya dalam kepercayaan orang Kristen di toraja,bagi sebagian mereka beranggapan bahwa bila manusia meninggal dunia, maka hanya tubuhnya saja yang mati, tetapi jiwanya kekal. Mereka beranggapan bahwa jiwa manusia itu immortal, tidak takluk pada kematian. Jadi bagaimana menurut Alkitab,apakah sama dengan kepercayaan orang Kristen di toraja,atau berbeda?
Inilah yang akan di bahas pada bagian ini:
I. Kematian Menurut Alkitab
Menurut Alkitab kematian adalah keterpisahan,bukan anihilasi saja. Menarik untuk diperhatikan Alkitab juga membagi kematian menjadi dua bagian antara lain:
- Kematian jasmani, yang berarti disini peralihan status “hidup” kepada status “tidak hidup”. Artinya adalah terpisahnya tubuh dan jiwa/roh (Yak. 2:26). Tidak hanya itu menurut Alkitab kematian manusia hanya mati sekali, tidak mati untuk kedua kali (Why. 20:6)
- Kematian rohani,yang berarti disini keterpisahnya manusia dari Allah. Sebab kematian jasmani terjadi akibat dari kematian rohani (Ef. 2:1).
II. Status atau kondisi manusia di antara kematiannya dan kebangkitannya
Ada beberapa pandangan yang berbeda tentang status atau kondisi manusia di antara kematiannya dan kebangkitannya antara lain yaitu:
- Menurut pandangan Injili, status jiwa orang percaya, setelah terpisah dari tubuh, akan menetap pada atau bersama Kristus (2Kor. 5:8; Luk. 23:43).
- Menurut pandangan Reformed, Jiwa orang yang tidak percaya akan langsung ke neraka,tidak ketempat lain (Luk. 16).
- Sedangkan menurut pandangan Tertullianus,setelah mati orang-orang percaya akan menikmati upah yang tidak setara dengan surga, dan orang-orang fasik menderita sengsara yang tidak setara dengan neraka.
Jadi bagaimana dengan kita, adakah dari bebarapa pandangan di atas yang menurut kita benar.? Atau ada pandangan lain yang menurut anda lebih cocok,boleh komen di kolom komentar. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H