Mohon tunggu...
Ni Putu Essa Kirana Prayascita
Ni Putu Essa Kirana Prayascita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Sains Data Unair

Fly High

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Urbanisasi dengan Teknologi: Solusi Kolaboratif Data Mining, Green Data Center, dan Geospasial untuk Perencanaan Smart City di Indonesia

16 Desember 2024   12:34 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:43 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Badan Pusat Statistika pada 2023 memproyeksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia terus meningkat hingga 334 juta jiwa pada 2050. Urbanisasi yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan kemacetan, ketimpangan pelayanan publik, hingga risiko bencana. Teknologi data mining dalam analisis geospasial kini menjadi solusi inovatif. Konsep green data center sebagai pendukung juga dapat memastikan proses pengolahan data berjalan efisien dan ramah lingkungan.

Untuk manfaatnya, teknik clustering dan association rule mining dapat membantu dalam perencanaan infrastruktur untuk wilayah prioritas. Analisis geospasial menyajikan data untuk prediksi bencana melalui pemanfaatan data mining. Proses ini melibatkan pengolahan data dalam jumlah besar sehingga memanfaatkan konsep green data center. Kolaborasi green data center dan data mining juga memainkan peran penting dalam mendukung sistem transportasi berbasis data real-time.  Kolaborasi ini menghasilkan analisis pola perjalanan yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengoptimalkan rute transportasi publik.

Selain itu, integrasi dari ketiga teknologi ini sejalan dengan tujuan Indonesia untuk pengembangan smart city. Pemenuhan aspek smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment, dan smart living menandai kehadirannya smart city. Pembenahan infrastruktur melalui proyek Palapa Ring merupakan contoh nyata pengembangan smart city. Namun, terdapat tantangan berupa kurangnya literasi SDM mengenai kemajuan teknologi sehingga masih sulit beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi (Dhahir, 2019). 

Sinergi antara teknologi geospasial, data mining, dan green data center membawa Indonesia lebih dekat pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Teknologi ini tidak hanya membantu perencanaan smart city tetapi juga memastikan efisiensi dan keberlanjutan pembangunan. Namun, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap teknologi masih menjadi tantangan. Maka, kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat sangat krusial untuk meningkatkan adaptasi terkait pergerakan Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif. 

Daftar Pustaka:

Badan Pusat Statistik Indonesia. (16 Mei 2023). Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2050 Hasil Sensus Penduduk 2020. 

Dhahir, D. F. (2019). RANCANGAN STRATEGI KOMINFO DALAM UPAYA MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL. Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi Dan Pembangunan), 20(2), 71. 

The Agency of Research and Human Resources and Development. TARHRD. (2013). ICT White Paper Indonesia 2013. Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun