Skripsi menjadi salah satu syarat guna memenuhi tugas akademik untuk meraih gelar sarjana tertentu.
Di setiap kampus tentu menerapkan metode yang cocok bagi kampusnya. Ada yang masih menerapkan Skripsi dan ada juga yang menerapkan Tugas Akhir. Secara umum keduanya sama bila dilihat sebagai pemenuhan syarat akademik demi meraih gelar sarjana.
Karena itu, dalam rangkaian penulisan atau penelitian ini dibutuhkan namanya data yang akurat dan novelty.
Data bisa diperoleh melalui metodologi penelitian yang baku. Seperti metode kualitatif, kuantitatif dan mix method (kualitatif dan kuantitatf). Diharapkan melalui metode ini penulis/peneliti mampu memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebab menggunakan prinsip-prinsip penelitian yanG berlaku.
Selain itu, ada juga wawancara, observasi, penyebaran kuesioner atau angket dan berbagai cara mengolah data yang digunakan mahasiswa demi mempertajam hasil penelitian.
Dan pada akhirnya, tentu semua informasi tersebut diolah, didata dan dituliskan ke dalam sebuah tulisan yang bernama Skripsi. Untuk bisa menulis skripsi tentu harus ada dosen pembimbing yang akan mendampingi, mengoreksi dan memberi input tentang tulisan mahasiswa dengan tujuan kualitas.
Ujian Skripsi (ada juga yang menyebutnya sidang skripsi) menjadi bagian akhir untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian mahasiswa. Biasanya akan diuji oleh 2-3 orang dosen penguji yang ahli di bidangnya masing-masing. Pertanyaan diajukan untuk menggali lebih dalam pemahaman peneliti atas tulisan yang diberi.
Namun, terkadang situasi menegangkan bisa saja terjadi.Â
Padahal, secara mendasar dosen penguji hanya ingin memastikan apakah benar bahwa tulisan tersebut hasil karya mahasiswa tersebut?
Lalu ,bagaimana tips agar bisa lulus ujian skripsi?
1. Buatlah Judul yang sesuai kemampuan Penulis
Penting bagi mahasiswa yang akan menulis skripsi memahami pentingnya judul dalam sebuah penulisan. Maksudnya, Penulis harus memastikan kepada dirinya sendiri untuk mengangkat toipk yang relevan tapi juga sesuai kemampuan akademiknya. Jangan hanya karena ingin judul tulisan penelitian terlihat keren dan hebat akhirnya mengabaikan kemampuan. Ingat, tulisan penelitian bukan hanya kemauan tapi didukung kemampuan.
2. Gunakan Hasil Penelitian Terkini Dari Jurnal dan Buku Terbaru
Ingat, bahwa sebenarnya judul atau topik tulisan bisa saja telah dibahas dalam sebuah artikel jurnal atau buku yang baru terbit. Hanya yang membedakannya adalah Lokus (tempat) penelitian dan hasilnya. Karena itu, agar tulisanmu semakin berkualitas akademik penting menggunakan sitasi terbaru baik dari artikel jurnal atau buku-buku yang terbaru. Insight baru akan ditemukan sebab penulis sebelumnya telah menemukan hasil penelitia. Dengan informas tersebut akan menguntungkan mahasiswa untuk membandingkan data penelitiannya dan akhirnya memberikan sumbangsih novelty terkini.
3. Â Konsultasi Yang Rutin Ke Dosen Pembimbing: Bukan seperti kapal Selam (kadang muncul, kadang tenggelam)
Ups, untuk bagian ini sangat perlu ya. Bila mahasiswa memang menyukai isu dan topik tulisannya maka dalam proses penulisan akan mempermudah menemukan data. Apalagi bila mahasiswa menetapkan diri tidak pernah absen konsultasi ke dosen pembimbing. Sebenarnya, seorang dosen pembimbing bukan hanya ahli tapi juga memiliki tanggungjawab moral. Sebab ia telah ditunjuk kampus untuk membimbing mahasiswa. Maka sering-seringlah menjumpai dosen pembimbing untuk membahas tiap bab tulisanmu. Jangan, seperti kapal selam yang kadang muncul dan tenggelam. Artinya jangan hanya ketika terburu-buru dan dikejar deadline lalu sibuk mencari dosen. Sebab dosen juga punya tanggungjawab mengajar dan administrasi lain. Jadi, buat kesepakatan bersama untuk bertemu dan konsultasi.
4. Pahami Tulisanmu
Yups, ini dia yang paling penting. Bila tips 1-3 kamu jalani sebenarnya bagian ini tidak perlu dibahas lagi. Tapi, perlu dipahami. Bahwa tulisan skripsi adalah hasil penelitian dan dikerjakan sendiri oleh mahasiswa. Maka, mahasiswa pasti akan sangat memahami tulisannya. Hal ini akan menolong mahasiswa ketika sidang skripsi tiba.
5. Percaya Diri ketika Ujian/Sidang
Ketika sidang skripsi berlangsung, tetaplah percaya diri. Karena skripsi tersebut adalah hasil pemikiran penulis yang telah dikerjakan beberapa waktu. Penulis yang mencari data, mengolah dan menyimpulkan. Semua proses tadi akan otomatis ada dalam benak dan hati penulis. Maka, dihadapan dosen penguji mahasiswa akan tersenyum sembari memberi jawab seperti yang ia pahami dan tuliskan dalam skripsi. Jangan gugup, sebab kamu sendiri yang menulisnya.
Akhirnya,Â
Tidak ada yang sulit bila semua tips di atas dijalankan.
Selamat menulis dan ujian skripsi. Pasti Lulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H