Mohon tunggu...
Esron Mangatas Siregar
Esron Mangatas Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Berkarya Menjangkau Dunia Dengan Ide Dan Inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Khotbah dalam Ibadah Memperingati Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga: Jangan Kamu Kuatir! (Matius6: 25-34)

9 Mei 2024   13:27 Diperbarui: 9 Mei 2024   13:35 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PESAN KHOTBAH DALAM IBADAH MEMPERINGATI KENAIKAN YESUS KRISTUS: JANGAN KAMU KUATIR! (MATIUS 6: 25-34)

Siapakah manusia di muka bumi ini yang tidak pernah kuatir?

Siapakah diantara manusia selama hidupnya tidak pernah mengalami pergumulan, penderitaan, sakit penyakit dan masalah baik dalam kehidupan pribadi, tempat kerja bahkan keluarga?

Secara finansial manusia bergumul tentang kebutuhan sehari-hari tercukupi

Secara spiritual manusia bergumul apakah hidupnya kedapatan setia dan mengabdi kepada Tuhannya

Secara kesehatan, semua orang berjuang beroleh kesehatan

Berbagai bentuk permasalahan tadi dapat menjadi ancaman yang bisa menimbulkan ketakutan yang membuat kuatir.

Hal-hal apa saja yang dapat membuat manusia kuatir? Makanan, pakaian, masa depan?

Benarkah manusia tidak boleh kuatir?

Mengapa manusia kuatir?

Matius 6: 31 "Sebab itu, janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?"

Bagian ayat ini dengan jelas mempertanyakan tentang kekuatiran manusia yang prinsip. Yaitu kebutuhan mendasar bagi manusia yaitu makanan dan pakaian. Demi memastikan semua kebutuhan itu terpenuhi, manusia bekerja keras siang dan malam. Bila upaya yang dikerjakan oleh manusia digerakkan oleh "kuatir" maka hasil yang diperolehnya tidak akan pernah memuaskannya.

Semua itu dicari bangsa-bangsa (ayat 32) artinya fokus pada makanan, minuman dan pakaian.

Lalu, dimana porsi untuk mencari Tuhan dan kehendaknya?

Disinilah prinsip yang diajarkan bagi umat percaya saat ini. Yaitu ayat 33.

Injil Matius 6: 33 "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"

1. Fokus pada Tuhannya bukan materi dunianya

Frasa "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya" memberikan 3 makna penting

Pertama,  kata "tetapi" memberikan penekanan bahwa ayat 33 masih berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya yang membahas kekuatiran manusia yaitu makanan, minuman, pakaian dan kemegahan. selanjutnya, kata "tetapi" memberikan makna bahwa ada perbandingan antara ayat sebelum dan ayat ini. Bukan ayat sebelumnya yang harus dikerjakan melainkan (tetapi) ayat 33.

Kedua, frasa "Cari dahulu" memberi makna bahwa manusia harus memprioritaskan Tuhan diatas segalanya.  Dalam konteks ini makanan, minuman dan pakaian bukan yang utama melainkan Tuhan. 

Ketiga, Selanjutnya, kerajaan Allah dan kebenarannya yaitu dimana ada firman Tuhan di sana kerajaan Allah hadir. Eksistensi ini ada di setiap wilayah dunia. Artinya semua yang ada di dunia adalah wilayah kerajaan Allah. Allah sendiri Rajanya.

2. Bonus yaitu Materi yang diperlukan Tuhan tambahkan

Bagian firman Tuhan ini memberikan jaminan, bahwa mereka yang hidupnya mencari Tuhan dan kehendakNya di sana kasih dan berkat Allah tercurah. Apa yang kamu butuhkan? Makanan, minuman dan pakaian? Sebutkan kebutuhan saudara. Dalam kedaulatanNya "semuanya itu ditambahkan kepadamu"

Akhirnya, Jangan kuatir.

Datanglah pada Tuhan

Percaya pada pemeliharaanNya

Bersyukur pada Tuhan senantiasa.

Selamat memperingati hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun