Berprofesi sebagai seorang tenaga pendidik adalah sebuah  "panggilan" dan pelayanan.
Saya sebagai dosen di sebuah sekolah Tinggi dan istriku juga seorang guru SD yang sama-sama berlokasi di Kalimantan Barat.
Karena itu aura Pendidikan cukup kental teraktualisasi di rumah kami.
Hal ini terlihat dari cara kami mendidik anak-anak:
- Memperkenalkan sejak dini laptop sebagai sarana bermain
- Mewarnai dan mencoret-coret buku gambar
- Memperkenalkan huruf dan angka melaui lagu dan games
- Buku-buku gambar yang berisi warna yang ceria
Untuk bagian akhir ini (poin d) menjadi sarana yang sangat disukai anak-anak kami.
Pernah dalam suatu kali, ketika saya ma uke kampus, anak saya Oz meminta ikut.
Pada waktu itu jadwal saya ke perpustkaan kampus.
Alangkah senangnya dia, ketika saya sedang sibuk mencari buku-buku untuk mempersiapkan bahan ajar (kuliah). Tanpa kusadari anakku juga ikut melihat-lihat buku.
dan betapa terkejut sekaligus senangnya hatiku melihat Oz sedang mencari buku, memilih-milihnya.
Dengan sigap kuambil handphone untuk dan kuambil fotonya secara sembunyi-sembunyi.
Lalu, kupanggil Oz dan senyumnya merekah.
Kutanya padanya: Oz sedang apa? Siapa suka baca buku?
Jari telunjuk diangkatnya, saya sahutnya.
Memperkenalkan sejak dini memang bisa menjadi awal yang baik agar anak-anak mulai mengenal Pendidikan.
Asal dilakukan tanpa paksaan.
Biarkan anak-anak yang memilih sendiri dan terus didampingi untuk menjelaskan padanya pentingnya buku sebagai jendela informasi.
Lalu, bagaimana Upaya yang dapat dilakukan orangtua agar anak melek literasi perpustakaan?
Berikut uraian tematis tentang pentingnya memperkenalkan buku melalui perpustakaan bagi anak sejak dini:
Menumbuhkan Stimulasi dan Kreativitas: di Perpustkaan tersedia berbagai buku-buku yang cocok untuk anak-anak. Ada buku-buku yang punya cerita-cerita penuh motivasi, gambar-gambar penuh warna yang sangat disukai anak-anak. Melalui cerita-cerita ini anak akan belajar sesuatu baru, masuk ke dalam dunia fantasi yang pada gilirannya akan memberikan ide-ide terbaru. Semua perangkat ini akan mendukung tumbuh kembang anak kreativitas tanpa batas. Sisi kognitif berkembang dengan maksimal melalui metode ini.
Menumbuhkan Minat Bakat Membaca: Seorang ahli Pendidikan memberikan penjelasan, perpustakaan bisa memberikan warna baru bagi anak ketika mereka membaca, dan di sana minat dan bakatnya mulai. Dengan menyediakan akses yang mudah dan memfasilitasi perpustakaan maka pengalaman yang menyenangkah tersebut menumbuhkan minat bakat membaca yang berkelanjutan.
Membentuk Fondasi Literasi: ketika membaca buku secara teratur dan melihat berbagai warna di buku yang mereka baca, percaya ahli bahwa kosakata anak akan bertambah. Yang pada gilirannya mengembangkan keterampilan Bahasa. Anak memiliki banyak kosakata baru.
Menumbuhkan Empati dan Emosional: Buku-buku sering kali mengandung pesan-pesan emosional yang penting bagi perkembangan anak-anak. Melalui membaca, mereka dapat mengidentifikasi dan memahami perasaan mereka sendiri serta perasaan orang lain (empati). Perpustakaan dapat menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk mengeksplorasi emosi mereka melalui cerita-cerita yang mereka baca, dan dapat membantu mereka membangun koneksi emosional yang kuat dengan buku dan dunia di sekitar mereka.
Literasi library bisa dikemas agar anak memperoleh happy dan fun ketika belajar.
Karena itu parents, mari memperkenalkan buku melalui perpustakaan sejak dini.
Dan raih generasi cerdas literasi perpustakaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H