Mohon tunggu...
Esron Mangatas Siregar
Esron Mangatas Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Berkarya Menjangkau Dunia Dengan Ide Dan Inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

HARDIKNAS: Pendidikan Bukan Hanya Milik Mereka yang di Kota!

2 Mei 2024   21:29 Diperbarui: 2 Mei 2024   21:43 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Hari Pendidikan Nasional 2024. (sumber gambar: pngtre.com)

Hari ini, Kamis tanggal 02 Mei 2024 adalah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. 

77 tahun sudah kita merayakan Pendidikan di Indonesia.

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk mengenang hari kelahiran Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei 1889. Hardiknas ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959.

Ilustrasi Kihajar Dewantara, Bapak pendidikan Nasional. (sumber gambar: kemendikbud.jpg)
Ilustrasi Kihajar Dewantara, Bapak pendidikan Nasional. (sumber gambar: kemendikbud.jpg)

Profil Ki Hajar Dewantara

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Pemilik nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat itu merupakan putra dari GPH Soerjaningrat sekaligus cucu dari Sri Paku Alam III. Ia sempat di asingkan di Belanda . namun, disana ia mendapatkan pencerahan tentang Pendidikan dan ingin mengaplikasikannya di Indonesia.  

Sekembalinya ke Indonesia, Ki Hajar Dewantara berhasil mendirikan lembaga Pendidikan yang Bernama Perguruan Nasional Taman Siswa  yang meletakkan dasar-dasar pendidikan yang memerdekakan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi sistem pendidikan nasional di Tanah Air.  Yaitu, Tut Wuri Handayani yang saat ini menjadi semboyan pendidikan serta logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tahukah kamu Arti nama Ki Hajar Dewantara?

Pada 3 Februari 1928, Suwardi Suryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Utomo Darmadi, Hajar artinya pendidik, Dewan artinya utusan, dan Tara artinya tak tertandingi. 

Jadi, makna nama Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidik Utusan Rakyat yang Tak Tertandingi Menghadapi Kolonialisme. Mengutip detiknews, "Profil Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia"

Potret Pendidikan Indonesia Sekarang?

Bila melihat perkembangan Pendidikan pada saat ini tentu ada banyak inovasi yang berkontribusi demi kemajuan bangsa.

Manusia menjadi pilar utama dalam Pendidikan.

Setiap orang harus menikmati Pendidikan. Siapa pun, Dimana pun dan kapan pun.

Akses Pendidikan harus mudah dijangkau.

Pendidikan juga harus menjangkau mereka yang belum mengecap manisnya suasana belajar.

Maka, seiring berkembangya jaman maka Pendidikan telah menemukan rumahnya. Yaitu bagaimana mengemas sebuah Pendidikan menjadi sebuah inovasi tiada henti, bukan melulu tentang apa itu membaca, menulis dan berhitung (Calistung) namun menuju masa manusia yang memiliki karakter moral dan spiritual.

Wajah Pendidikan Indonesia telah berangsur-angsur lebih baik.

Tapi, masih ada pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemangku kepentingan. Apalagi bila berbicara kualitas Pendidikan di daerah, khususnya  di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Perlu sarana dan prasarana yang cukup, baik ketersediaan Sekolah mulai dari PAUD hingga SMA

Ketersediaan guru yang mau mengabdi di pelosok daerah juga harus terpenuhi.

Fasilitas belajar dengan inovasi terkini bukan hanya milik mereka yang ada di Jakarta, di Kota-kota besar.

Murid yang ada di dusun negeri adalah kita, Indonesia yang harus Merdeka meraih Pendidikan.

Upaya yang telah dikebut pemerintah selama ini juga patut diapresisasi.

Ilsutrasi Logo Hari Pendidikan Nasional tahun 2024. (sumber gambar: KemendikbudristekRI)
Ilsutrasi Logo Hari Pendidikan Nasional tahun 2024. (sumber gambar: KemendikbudristekRI)

Tema Hari Pendidikan Nasional 2024

Dalam SE Mendikbudristek tentang Hardiknas 2024, dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek menetapkan bahwa tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 adalah "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar".

Saya mengutip 2 pernyataan dari Presiden Republik  dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pesan Presiden RI Joko Widodo

Pertama mengutip pernyataan Presiden RI "Semoga semangat memajukan pendidikan terus berkobar dalam setiap inisiatif dan teknologi yang kita kembangkan," kata Jokowi, seperti dikutip Antara.

Presiden menyampaikan bahwa dari zaman Ki Hajar Dewantara hingga era digital saat ini pendidikan terus berkembang dan adaptif. Ia mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional kepada seluruh rakyat Indonesia.

Pesan Nadiem Makarim

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)., Nadiem Makarim di laman Instagram pribadinya dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kamis 02 Mei 2024 "Kini, guru mampu menjadi pemimpin pembelajaran dengan menciptakan proses belajar mengajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan,"

 Selanjutnya, "Terima kasih sudah menjadi penggerak perubahan dalam kemajuan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Mari kita terus bergerak, lanjutkan, Merdeka Belajar," kata Nadiem.

Lalu, bagaimanakah Kegiatan Hari Pendidikan Nasional di daerah?

Ilustrasi Upacara Bendera. (sumber gambar: shutterstock.)
Ilustrasi Upacara Bendera. (sumber gambar: shutterstock.)

Peringatan HARDIKNAS Di Sekolah Kristen Makedonia Ngabang, Kalimantan Barat

Hari ini, Kamis 02 Mei 2024 Sekolah Kristen Makedonia yang beralamat di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat juga melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Kegiatan ini dimulai dengan upacara bendera pada pukul 07.00 wib.

Para murid dari tingkat SD- SMA dan semua guru, Pembina, tenaga kependidikan serta staf antusias mengikuti upacara hari ini.

Dalam momentum hari ini ada pesan yang disampaikan Pembina upacara dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.

Pesan Pembina Upacara: Yully Wince Papilaya

Mengutip Refleksi dari buku yang berjudul "Menjadi Manusia Pembelajar"  yang ditulis oleh Andrias Harefa. Mengapa sekolah dan universitas tidak membuat orang menjadi terbuka pikirannya, apalagi peka nuraninya?

Oleh karena itu, Pembina mengajak semua peserta upacara untuk memilliki kesadaran diri, terus menerus mengoreksi diri; tidak berhenti hanya belajar tentang (mengetahui) dan belajar melakukan, tetapi belajar menjadi. Belajar tidak hanya terbatas di gedung sekolah. Seperti tertulis di Roma 12:2 bahwa belajar berarti mengalami pembaharuan budi (pikiran dan hati nurani). Demikian pesan yang disampaikan ibu Yully Wince Papilaya S.Si selaku Pembina upacara hari ini.

Senada dengan pesan di atas, Ibu Isnanti Cita May Hati juga memberikan pesannya: "bahwa belajar bukan sekadar kegiatan di dalam kelas, tapi kegiatan kecil dan sederhana dalam bermain pun adalah belajar".

Dengan demikian, belajar harus diupayakan sedemikian rupa yang tidak lagi dibatasi tembok (dinding batu) namun akses luas dalam berkarya.

Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Pendidikan Bukan Hanya milik mereka yang di kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun