Ada pula yang menggunakannya sebagai media belajar dan mengajar atau menyalurkan hobi memasak, bernyanyi dan lainnya. Semuanya tersedia.Â
Namun sangat disayangkan, di tengah hiruk pikuk ea digital dan AI. Netizen saat ini telah terkontaminasi oleh banyaknya informasi, data, dan berita yang salah. Hal ini menyebabkan perilaku yang salah dalam menggunakan teknologi tersebut.Â
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Hal ini karena keengganan untuk menyaring dan mengecek kembali berbagai informasi yang diterima. Akhirnya, menerima begitu saja video, berita, dan informasi yang tersebar luas setiap saat tanpa peduli apakah benar atau salah.
Mereka yang terpapar dampak negatif dari berita yang tersebar di media sosial bisa saja berpartisipasi dalam menyebarkan, membagikan, atau menyukai berita yang salah tadi.Â
Padahal, Siapapun harus bertanggungjawab bila berpartisipasi di ruang publik.
Â
Seperti kalimat di atas, bahwa efisiensi menjadi alasan utama dan efektifitas menjadi solusi. Di satu sisi memberikan dampak positif yang berlebih, di sisi lain harus mulai awas sebab kehadiran AI mampu membuat keterlibatan manusia menjadi semakin diminimalisir.
Sebab telah digantikan dengan yang namanya kecerdasan buatan atau lazim disebut AI (Artificial Intelligence).Â
Tak dapat dipungkiri, AI yang dikemudikan melalui jaringan computer dan internet yang adalah alat-alat kenologi canggih mampu mengerjakan dan menjangkau berbagai wilayah pekerjaan manusia. Hebat.