Permasalahan sampah di ibu kota memang tidak bisa dianggap remeh. Dari mulai sampah berserakan hingga masalah pengolahannya. Produksi sampah di ibu kota sendiri bisa mencapai ribuan ton setiap harinya, sedangkan sarana pengolahannya masih kurang memadahi. Miris memang melihat kondisi Jakarta yang notabene merupakan ibu kota Indonesia dipenuhi dengan sampah. Padahal penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya mendatangkan akibat buruk yang lebih besar seperti banjir dan wabah penyakit.
Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sampah ini. Karena pengelolaan sampah bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab setiap individu. Sebelum kita menuju cara-cara pengelolaan sampah, sebelumnya mari kita lihat dulu definisi sampah dan jenis-jenis sampah. Terdapat beberapa definisi sampah dari beberapa sumber. “Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996). Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sampah organik (basah), sampah anorganik (kering), dan sampah berbahaya.
Sampah memang merugikan dan menimbulkan masalah, tapi bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan. Sampah bisa lebih bermanfaat jika didaur ulang atau dikomposkan. Dalam pengelolaan sampah dikenal prinsip-prinsip yang biasa disebut dengan 4R, yaitu :
- Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
- Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
- Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
- Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Secara ideal ada beberapa poin penting dalam pembuangan dan pengelolaan sampah yaitu Pemilahan, Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan, dan Pemanfaatan.
Memang sangat banyak metode yang bisa dijadikan solusi untuk penanganan sampah. Namun, jika dirunut kembali solusi pengendalian masalah sampah yang paling mudah adalah dengan menanamkan kesadaran setiap individu akan pentingnya menjaga lingkungan. Serta diperlukan juga kontrol sosial budaya agar masyarakat lebih menghargai lingkungan. Dalam hal ini diperlukan juga peran pemerintah dan aparat melalui peraturan dan sangsi yang ada.
Jadi, ayo kita tanamkan kesadaran diri dan membiasakan diri untuk menjaga lingkungan. Mulai dari diri sendiri, keluarga, kerabat dan lingkungan. Individu yang bersih akan membuat lingkungan bersih. Lingkungan yang bersih akan membuat kota yang bersih. Kota yang bersih akan membuat negara yang bersih. Negara yang bersih akan membuat bangsa yang bersih. Kalau bukan kita? Siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H