Mohon tunggu...
Humaniora

Apakah Dosa Menghujat Roh Sama Sekali Tidak Dapat Diampuni Walau Lewat Pertobatan yang Sungguh-sungguh?

6 Januari 2016   20:38 Diperbarui: 6 Januari 2016   20:57 3998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Pertanyaan : Pak Esra, Alkitab berbicara tentang adanya dosa yang tidak dapat diampuni yakni dosa menghujat Roh Kudus. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana kalau seseorang yang telah melakukan dosa menghujat Roh Kudus lalu ia menjadi sadar dan meminta ampun kepada Tuhan? Apakah dia tetap tidak bisa diampuni? Sedangkan ada Firman Tuhan yang mengatakan bahwa sekalipun dosa kita merah seperti kirmisi akan dapat diputihkan seperti salju.

Esra Soru Menjawab :

Ini pertanyaan yang bagus. Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama kita perlu mengerti dulu apa yang dimaksud dengan dosa menghujat Roh Kudus itu. Dosa menghujat Roh tercatat dalam Mat 12:31-32 :

"Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak".

Juga ada dalam Mark 3:28-29 dan Luk 12:10.

Mark 3:28-29 : (28) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (29) Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."

Luk 12:10 : Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.

Dosa seperti apakah yang disebut “menghujat Roh Kudus?” Untuk mengetahuinya, kita perlu melihat konteksnya terlebih dahulu. Dalam Mat 12:22-23 diceritakan bahwa Yesus menyembuhkan orang bisu/buta (karena kerasukan setan). Ini menyebabkan orang banyak mulai menduga bahwa Ia adalah Mesias, Anak Daud.

Mat 12:23 : Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud."

Note : Ingat bahwa istilah “Anak Daud” bagi orang Yahudi itu menunjuk pada Mesias yang dijanjikan. Jadi dengan kata lain mereka menduga Yesus adalah Sang Mesias itu sendiri.

Darimana mereka bisa menduga seperti itu? Karena mereka tahu dalam Kitab Suci mereka bahwa Mesias akan melakukan hal-hal itu.

Yes 35:5-6 : Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara

Jadi orang awam saja bisa menduga atau mengetahui tanda Mesianik dari Yesus. Anehnya justru orang-orang Farisi malah menuduh Yesus bahwa Ia telah mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (ayat 24).

Mat 12:24 : Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."

Kata-kata ini jelas keluar dari iri hati (band. Mat 27:18). Mereka takut orang banyak itu tidak mengikuti mereka lagi. Jadi dari penyembuhan orang buta atau orang bisu itu, orang awam pun bisa menduga bahwa Yesus adalah Mesias (ayat 22-23). Jelas bahwa orang-orang Farisi pun tahu tentang hal itu tapi yang mereka ucapkan justru ayat 24. Jadi ini menunjukkan bahwa mereka berdosa dengan sengaja.

Terhadap tuduhan ini Yesus memberikan beberapa argumentasi dan diakhiri dengan kalimat di ayat 31-32 tentang dosa menghujat Roh Kudus yang tidak dapat diampuni.

Jadi orang yang menghujat Roh Kudus adalah : orang yang telah diterangi oleh Roh Kudus sehingga bagi dia sudah jelas bahwa Yesus adalah Mesias / Juruselamat tetapi dengan sengaja ia menolak semuanya itu dan menganggapnya sebagai ajaran setan. Yang ditekankan bukan penghinaan terhadap diri/pribadi Roh Kudus tetapi terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang itu.

Kalau kita sudah mengerti ini, pertanyaan selanjutnya adalah mengapa dosa tersebut tidak bisa diampuni? Jawabannya adalah karena ini dikaitkan dengan pekerjaan Roh Kudus yakni menginsafkan manusia akan dosa (Yoh 16 :8).

Yoh 16:8 : “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman…”

Itu berarti kesadaran akan dosa adalah karya Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus bekerja tidak mungkin orang menyadari bahwa ia telah berdosa. Di sinilah persoalannya. Jika seorang menghujat Bapa maka Roh Kudus akan menginsafkannya sehingga ia sadar akan dosanya lalu memohon ampun dan karenanya memperoleh pengampunan. Jika seorang menghujat Anak maka Roh Kudus akan menginsafkannya sehingga ia sadar akan dosanya lalu memohon ampun dan karenanya memperoleh pengampunan. Tetapi jika seorang menghujat Roh Kudus (menganggap pekerjaan Roh Kudus sebagai pekerjaan iblis meski secara intelektual tahu bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus) maka Roh Kudus tidak akan menginsafkannya sehingga ia tidak pernah sadar bahwa ia berdosa dan karenanya tidak memohon pengampunan lalu tidak memperoleh pengampunan.

Pertanyaan saudara : Bagaimana kalau seseorang yang telah melakukan dosa menghujat Roh Kudus lalu ia menjadi sadar dan meminta ampun kepada Tuhan?

Jawab : Kalau orang tersebut masih sadar bahwa ia telah ‘menghujat Roh Kudus’ maka sebenarnya ia belum menghujat Roh Kudus karena orang yang menghujat Roh Kudus tidak menyadari bahwa hal itu adalah salah/dosa.

Ilustrasi : Ada seorang saudara yang sudah sangat lama tidak pergi ke gereja. Saya lalu bertanya kepada dia mengapa dia tidak pernah ke gereja? Dia menjawab : "percuma saja saya ke gereja, toh saya pasti akan masuk neraka. Alkitab bilang kalau orang menghujat Roh Kudus tidak akan bisa diampuni sedangkan yang sudah saya hujat ini bukan cuma Roh Kudus tetapi sekaligus ketigaNya, Bapa, Anak dan Roh Kudus. Mana mungkin saya diampuni? Jadi pergi ke gereja juga tidak ada manfaatnya. Saya akan tetap masuk neraka". Saya lalu bertanya "memangnya kamu menghujat Bapa, Anak, Roh Kudus bagaimana?" Dia menjawab bahwa pernah satu ketika ia memaki-maki Allah Tritungal dengan sebutan binatang. Bapa dianggapnya monyet, Anak dianggapnya Anjing, dan Roh Kudus dianggapnya babi. Saya lalu bertanya : "apakah kamu sadar bahwa tindakan atau kata-katamu itu adalah dosa? " Dia menjawab : "sangat sadar. Itu bukan hanya dosa tetapi dosa yang sangat besar". "Apakah kamu menyesal dengan kata-katamu itu?"  tanya saya lagi. "Ya saya sangat menyesal" katanya. Saya lantas berkata : "kalau kamu benar telah menghujat Roh Kudus, kamu tidak akan pernah tahu itu dosa dan kamu tidak akan pernah menyesalinya. Bahwa kamu sadar itu dosa dan bahkan menyesalinya, itu membuktikan bahwa Roh Kudus masih bekerja dalam dirimu, dan adalah sesuatu yang mustahil dilakukan kalau kamu benar-benar telah menghujatNya. Dosamu sangat besar tetapi itu belum termasuk menghujat Roh Kudus". Saya lalu memberitakan Injil kepadanya dan menjadi percaya kepada Yesus Kristus.

Demikianlah kira-kira gambaran dari dosa menghujat Roh Kudus.

Satu hal yang saya tambahkan adalah bahwa dosa tersebut dapat dilakukan oleh orang percaya? Tidak mungkin! Mengapa? Karena orang yang menghujat Roh Kudus pasti masuk neraka sedangkan orang percaya Yesus tidak mungkin masuk neraka. Jadi dosa menghujat Roh tidak mungkin dilakukan oleh orang percaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun